PPP Bisa Jadi Peluang Sandiaga ke Pilpres 2024, Refly Harun: Jika Ketua Umum Diterima, Siap Nyapres

- 28 Oktober 2020, 08:44 WIB
Pengusaha Nasional yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Sandiaga Uno. Menurut juru bicaranya, Sandiaga Uno dijamin tak tergiur Calon Ketua Umum (Caketum) PPP,  akan tetap berjuang untuk rakyat.
Pengusaha Nasional yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina partai Gerindra, Sandiaga Uno. Menurut juru bicaranya, Sandiaga Uno dijamin tak tergiur Calon Ketua Umum (Caketum) PPP, akan tetap berjuang untuk rakyat. /ANTARA

PR CIREBON - Untuk disebut dalam bursa calon presiden itu memang sepertinya harus ada darah biru atau keberuntungan, imajinasi atau performa yang hal ini ada di Sandiaga Uno, ungkap Refly Harun, Rabu 28 Oktober 2020.

Dalam video yang diunggahnya di kanal Youtube Refly Harun, dia mengomentari kabar terkait Sandiaga Uno yang dilirik Partai PPP untuk dijadikan sebagai Ketua Umum.

Refly Harun mengatakan kader yang bisa tampil di pentas nasional untuk tahun 2024 belum ada di Partai PPP.

Baca Juga: Pemerintah Tak Punya Argumentasi Kepulangan Habib Rizieq, Rocky Gerung: Istana Panik Hadapi Oposisi

"Kader yang ada tanggung. Achmad Baidowi sendiri, Arsul Sani sendiri, masih menjadi kader yang belum disebut dalam bursa calon presiden, karena untuk disebut dalam bursa calon presiden itu memang sepertinya harus ada darah biru atau keberuntungan, imajinasi, performa, apa saja kita sebut. Makanya orang seperti Ganjar Pranowo yang menarik publik, karena dia pintar memainkan psikologi massa, media, dan yang lainnya juga. Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno di situ juga, dan Ridwan Kamil di situ juga," ucapnya.

Menurutnya, lima sosok ini yang akan bertarung pada pemilihan Calon Presiden 2024 nanti. Selain itu, jika presidential threshold dipertahankan, maka hanya tiga orang saja yang akan menjadi calon.

"Jadi tiga salon diputar-putar dari lima orang ini, siapa berpasangan dengan siapa, menarik jadinya. Tapi tiga besar itu adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo," ujar Refly.

Baca Juga: Jokowi Suka Melempar Bantuan dari Mobil, Refly Harun: Protokoler, Tapi Penghinaan Masyarakat Bawah

Dia menyebutkan untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo potensinya untuk naik relatif sulit, sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak punya partai, untuk Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto relatif mudah karena posisinya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Hanya perlu mempertahankan elektabilitasnya.

"Apakah elektabilitasnya dapat memenuhi syarat, maka Prabowo Subianto akan tercatat sebagai calon presiden paling banyak. Dari sejak perhelatan Pilpres pertama dia sudah punya niat untuk menjadi presiden. Dengan mengikuti konferensi Partai Golkar, kalah dengan Wiranto. Berikutnya bersaing dengan Megawati untuk menjadi calon presiden tetapi akhirnya dia mengalah kepada Megawati, hanya menjadi wakil presiden di Pilpres 2009," ucapnya.

Refly melanjutkan pada pemilihan presiden 2014 dan 2019, Prabowo Subianto tak terbendung untuk menjadi presiden, hanya saat itu muncul sosok Presiden Joko Widodo yang popularitas dan elektabilitasnya berada di atas Prabowo Subianto.

"Bak meteor dia cepat sekali. Munculnya tiba-tiba begitu saja, langsung ke orbit kekuasaan," katanya.

Baca Juga: Bogor Kembali Perpanjang PSBMK hingga 10 November 2020, Bima Arya: Perkantoran akan Diawasi

PPP tidak memiliki toko seperti itu, kalau pun ada Sandiaga Uno. Menurutnya kalau dilihat dari spektrum kanannya, sosok yang lebih cocok untuk menjadi ketua umum dari PPP adalah Anies Baswedan. Hanya Anies tidak memiliki resources ekonomi sebesar dan sebanyak Sandiaga Uno, ungkap Refly.

"Padahal seorang ketua umum tidak boleh cekak kantongnya. Kita lihat Prabowo, Surya Paloh, termasuk Megawati, tapi agak berbeda kalau PDIP. Karena itu (PDIP) adalah partai lama, termasuk juga misalnya Airlangga Hartarto. Itu semua adalah pengusaha-pengusaha yang uangnya banyak, untuk menjadi pusat dalam sebuah partai, dan membesarkan partai tersebut seperti Nasdem misalnya. Dengan dua perhelatan pemilu sudah bisa merangsak urutan ke-4. Luar biasa, karena dengan dukungan finansial yang kuat dan ada media yang siap saat membela dan mengkampanyekan partai ini," kata Refly.

PPP yang merupakan partai lama, yang lambangnya Ka'bah lalu berubah menjadi bintang, dan pada akhirnya diubah lagi menjadi Ka'bah. Ingatan orang akan partai ini sudah hilang, generasi-generasi yang dulu memilih Partai PPP sudah berganti, dan sekarang generasi baru tidak lagi mengingat bagaimana sejarah panjang partai politik di Indonesia, sebutnya.

Baca Juga: Unik, Dishub Palangka Raya Sosialisasi UU Cipta Kerja Secara Door to Door

Refly menyatakan satu-satunya partai yang masih menikmatinya adalah Partai Golkar. PDIP terbilang partai baru walau ruhnya sama dengan sebelumnya ketika masih bernama Partai PDI.

"Kita akan lihat apakah Sandiaga Uno akan tertarik untuk menjadi ketua umum PPP. Kalau dilihat kansnya dan keinginan Sandiaga Uno sendiri, rasanya bisa saja mau walaupun pasti dia akan lebih repot dibandingkan sekarang yang sebagai free agent bisa ke sana ke mari," ujarnya.

"Orang menghormati dia sebagai tokoh yang uangnya banyak, mantan calon wakil presiden, bisa ke pemerintah, bisa ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, bisa ke sahabatnya, Erick Thohir, bisa juga ke kubu oposisi. Fleksibel dia, free agent sekarang," kata Refly melanjutkan.

Baca Juga: Sorot Aktivitas Belanja, ShopeePay Deals Rp1 Hadir di Euforia 11.11

Namun begitu Sandiaga Uno memutuskan untuk menerima pinangan Partai PPP sebagai ketua umum, maka dia akan ada di sisi pemerintah sebagai partai pendukung. Hal ini yang menurut Refly harus dipertimbangkan oleh Sandiaga Uno.

"Dia tidak lagi jadi pemain bebas, tapi akan terikat. Akan tetapi itu akan lebih jelas baginya untuk mencalonkan keinginan dia karena dia punya bargaining position. Sayangnya memang yang akan dipimpin partai kecil, tetapi tetap saja memiliki suara dan kursi untuk mengikuti calon presiden dan wakil presiden, untuk bekal bernegosiasi," katanya.

Refly mengungkapkan kalau Sandiaga Uno menjadi ketua umum, sudah pasti PPP akan menyatakan Sandiaga sebagai calon presiden atau capres 2024.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x