Network
PR CIREBON - Pada 12 September 2020 I Gede Ari Astina alias Jerinx drummer Supermen Is Dead (SID) ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus ujaran kebencian.
Kasusnya ini dilaporkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali karena ungkapan Jerinx merasa telah menghina lembaga IDI.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Deddy Corbuzier pada 22 Oktober 2020, ketua terpilih IDI 2021-2024, Muhammad Adib Khumaidi mengutarakan kasus yang menjerat Jerinx.
"Kata-kata 'Kacung' yang dilontarkan Jerinx itu yang membuat petugas kesehatan (nakes) dan anggota IDI sakit hati, sehingga melalui IDI Bali kami melaporkan saudara Jerinx," jawab Adib saat di tanya Deddy Corbuzier dalam podcastnya.
Baca Juga: Hari Santri Nasional 2020, Indonesia Kehilangan Tokoh Pembina Umat dari Gontor
Adib selaku perwakilan IDI tidak mempermasalahkan terkait kritikan Jerinx tentang adanya rapid test. Namun saat menyinggung Institusi IDI itu yang membuatnya harus dilaporkan.
Menurut Adib, sebenarnya IDI tidak serta merta menganut perkataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), namun hanya dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan.
"WHO adalah satu lembaga yang kita dijadikan referensi oleh IDI, namun bisa saja kita tidak sependapat dengan WHO," ungkap Adib.
IDI tidak dibawahi oleh lembaga mana pun, menurut Adib, IDI tidak dibawah WHO maupun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna, Hadirkan Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari
Diketahui IDI juga sering kali bertentangan dengan WHO terkait penggunaan masker ataupun rapid test.
Adib menyampaikan sebagai individu dokter tentu merasa tersinggung jika ada orang yang mengatakan bahwa IDI itu merupakan kacung atau babu WHO.
"Ya tentu saja tersinggung, maknnya anggota sepakat untuk melaporkan melalui IDI Bali yang mengambil mandat pelaporan," ujarnya.
Selain itu Adib menyayangkan narasi yang di buat Jerinx sebagai publik figure dirasa kurang baik. Ia takut banyak mencontoh nantinya.***
