PR CIREBON - Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kalimantan nampaknya belum menumukan titik terang. Hal ini dikarenakan oleh luasnya lahan gambut yang mudah terbakar dan tidak berpenghuni.
Kejadian ini akhirnya mendapat respon dari Satuan Tugas Kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Polda Kalsel yang mulai meningkatkan patroli pada malam hari untuk mencegah adanya oknum masyarakat yang memebakar lahan.
"Berdasarkan hasil evaluasi, ada kemungkinan oknum masyarakat pembakar lahan melakukan aksinya pada malam hari untuk itu kami tingkatkan patroli," jelas Komandan Satgas Karhutla Polda Kalimantan Selatan Kombes Pol Ronny Suseno, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada 15 Oktober 2020.
Baca Juga: Irjen Napoleon Resmi Ditahan, Kelanjutan Kasus Pencabutan Red Notice Djoko Tjandra
Menurut Ronny, sasaran petugas patroli yaitu menyisir kawasan lahan-lahan kosong , khususnya di area gambut seperti Kota Banjarbaru dan sekitarnya yang rawan muncul titik api.
Banjabaru merupakan ring 1 dalam upaya penekanan karhutla, lantaran adanya Bandara Internasional Syansudin Noor. Sehingga pencegahan terhadap asap kabut yang timbul karena kebakaran lahan perlu dilakukan agar tidak mengganggu penerbangan.
"Kami mendirikan dua posko utama Satgas Karhutla di Banjarbaru yaitu di Jalan Ahmad Yani Km 21 dan kawasan Tegal Arum Kelurahan Syansudin Noor yang dekat dengan bandara. jadi, setiap hari baik siang maupun malam anggota berpatroli," ujar Ronny.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Sebagai Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Diketahui kawasan Tegal Arum hingga Gunung Damar yang berada dekat dengan bandara terdapat banyak lahan yang tidak berpenghuni dan setiap kemarau kerap kali terjadi kebakaran.
Dalam hal ini Satgas karhutla Polda Kalsel di bawah arahan Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta berkekuatan 170 personel Polda Kalsel dan 663 personel polres jajaran.
Selain itu Polda Kalsel juga dibekali aplikasi Bekantan (Berantas Kebakaran Hutan dan Lahan) yang menajdi sarana masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam upaya mencegah dan menanggulangi karhutla.***