Kebijakan Tanpa Pendirian ala Anies Baswedan, Isolasi Mandiri Berstiker Munculkan Stigma Menakutkan

- 5 Oktober 2020, 12:02 WIB
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI, Gembong Warsono.*
Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI, Gembong Warsono.* /Instagram.com/@gembongwarsono/

PR CIREBON - Kebijakan isolasi mandiri yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus menuai sorotan, kali ini datang dari politisi PDIP, Gembong Warsono.

Tepatnya, Gembong menilai kebijakan Anies Baswedan sudah persis bagai air di daun talas atau tanpa pendirian.

"Kalau saya bilang, maaf ya. Kebijakan Pemprov DKI Jakarta itu esok tempe sore dele. Kalau bahasa Indonesia-nya mencla mencle," ungkap Ketua Fraksi PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com pada Senin, 05 Oktober 2020.

Baca Juga: Kehalalan Vaksin Covid-19 Jangan Jadi Hambatan, Maruf Amin: Kondisi Darurat, Apapun Bisa Diberikan

Lebih lanjut, Gembong menilai kebijakan Anies sudah serupa juga dengan orang panik yang ikut membingungkan masyarakatnya.

"Kebijakan pemprov seperti orang panik. Kebijakan belum implementasi kebijakan. Besok ada kebijakan berikutnya. Yang kebijakan itu bertentangan. Sehingga, siapa yang dibuat bingung? yang dibuat bingung warga masyarakat," sambung Gembong kepada detikcom, partner sindikasi konten Warta Ekonomi

Selain itu, Gembong juga menyoroti kebijakan isolasi mandiri dengan syarat, dengan pemasangan stiker tanda di rumah akan menimbulkan stigma menakutkan di tengah masyarakat.

Baca Juga: Kajari Jember Dinyatakan Sembuh dari Covid 19, Prima Idwan Cerita Momen Jalani Isolasi Mandiri

"Syarat yang paling membingungkan soal stiker. Itu membuat stigma masyarakat yang sangat menakutkan. Bayangkan, pemukiman padat, ada yang distiker. Apakah nggak hukuman sosial di tengah masyarakat? Sehingga, psikologi dari si pesaing terganggu," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x