Moeldoko dan Ganjar Pranowo Banjir Protes, Dokter: Kerja Keras Membangun Trust, Runtuh Sekejap

- 4 Oktober 2020, 14:35 WIB
KSP Moeldoko
KSP Moeldoko /Warta Ekonomi

"Meng-covid-kan pasien? Apa untungnya? Bagaimana caranya? Ckckck" cuitnya, pada Sabtu, 3 Oktober 2020.

Dokter spesialis anestesi, Nirwan Satria ikut menyampaikan kekecewaan. Dia berpendapat, dengan melempar tuduhan itu Moeldoko dan Ganjar menebar kebencian dan memprovokasi masyarakat agar membenci rumah sakit, tenaga medis, dan nakes dalam kondisi pandemi ini.

Baca Juga: Cibiran Publik ke Mobil Dinas TNI Dipakai Warga Sipil, Netizen : Bisa Beli Nasi Uduk, Pinjam Dong

"Kalau ada agenda, jalankan saja agendanya tanpa mesti provokasi," tegasnya.

Tak cuma di dunia maya, di dunia nyata pun dokter-dokter lain ikut bicara. Dokter spesialis paru di RS Persahabatan, Erlina Burhan, adalah salah satu yang membantah tudingan Moeldoko dan Ganjar.

"Dokter tidak akan menulis diagnosis Covid-19 kalau tidak ada bukti, buat apa dokter meng-covid-kan pasien?" tanyanya.

Baca Juga: Kawal Omnibus Law Cipta Kerja dengan Tripartit, DPD RI Komitmen Memajukan Daerah

Menurut Erlina, selama ini banyak masyarakat tidak memahami bahwa gejala yang ditimbulkan Covid-19 berbeda-beda, sesuai organ tubuh yang diserang. Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok ini bisa menyerang organ tubuh selain saluran pernapasan.

Misalnya, saluran pencernaan, organ jantung, pembuluh darah, pankreas, dan bahkan otak. Ia mengatakan bahwa kurangnya pemahaman masyarakat membuat mereka menuduh para dokter asal diagnosis.

"Kadang-kadang pasien datang dengan gejala stroke dan positif Covid-19, lalu keluarga marah-marah ke dokter karena merasa yang dialaminya gejala stroke, padahal infeksi Covid-19 juga," jelas Ketua Persatuan Dokter Paru Indonesia Jakarta itu.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Warta Ekonomi Rakyat Merdeka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah