Sepaham JK Tolak Pilkada 2020 saat Pandemi, Wahidah Suaiab: Pemerintah Tutup Mata dari Suara Rakyat

- 23 September 2020, 16:00 WIB
PILKADA 2020 bisa menimbulkan jutaan pasien Covid-19 baru, pengamat politik meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menundanya.*
PILKADA 2020 bisa menimbulkan jutaan pasien Covid-19 baru, pengamat politik meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menundanya.* /Kolase pixabay dan KPU

Sebagai informasi, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) memahami keputusan tersebut, tetapi ia tetap memperingatkan pemerintah agar selalu waspada.

Baca Juga: Warga Jakarta Siaga Banjir di Tengah Pandemi, Anies Baswedan Keluarkan Ingub dengan 7 Poin Khusus

"Kalau Pemerintah, DPR, dan KPU sudah putuskan, tentu karena mempunyai alasan meyakinkan. Namun, perlu diketahui, bulan Desember 2020, para epidemiolog memperkirakan puncak pandemi dan musim hujan. Jadi partisipasi pemilih (diperkirakan) bakal rendah dengan risiko dan biaya besar," demikian pernyataan JK kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.

Tepatnya, JK mengimbau agar KPU membuat aturan ketat terkait mekanisme pengumpulan massa di tengah pandemi Corona. Aturan itu guna membatasi pengumpulan massa.

Namun di atas segalanya, JK lebih memilih untuk menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 hingga vaksin ditemukan, apalagi penundaan diyakini dapat menekan penyebaran Covid-19.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x