PR CIREBON - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan bahwa perubahan musim akan berlangsung di akhir Oktober nanti. Namun, perubahan musim tersebut ternyata datang lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
BMKG pun telah mengeluarkan informasi bahwa selama bulan September hingga Oktober, musim penghujan akan berlangsung di beberapa wilayah Indonesia, dengan intensitas hujan yang tidak merata, dari intensitas sedang hingga tinggi.
Beberapa wilayah di Jawa Barat sudah dilanda hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrim yang mengakibatkan beberapa sungai meluap sehingga menyebabkan bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah.
Baca Juga: PDIP Cemas Kalah Pilkada Solo 2020 sampai Megawati Turun Gunung, Pengamat: Harga Diri Dipertaruhkan
Sebagaimana diketahui sebelumnya, bencana banjir bandang telah terjadi di beberapa wilayah di Sukabumi yang mengakibatkan beberapa rumah mengalami kerusakan yang cukup parah dan sedikitnya tiga orang dinyatakan meninggal dunia dalam bencana tersebut pada Senin, 21 September 2020.
Pada hari yang sama, berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat ada 39 bencana di wilayahnya akibat dari curah hujan ekstrim itu.
Sebagai daerah yang berdekatan dengan kota hujan tersebut, membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan waspada terkait bencana banjir kiriman yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayahnya.
Baca Juga: Covid-19 Bisa Menyebar di Pesawat, CDC: Tidak Ada yang Diidentifikasi Bukan Berarti Tidak Ada Kasus
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs RRI, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.
Dalam peraturan itu, Anies meminta seluruh infrastruktur pengendalian banjir dapat berfungsi dengan baik dan normal. Adapun peraturan Ingub tersebut ditandatangani pada 15 September 2020 ini,