Pertumbuhan Ekonomi Terdampak Total Kasus Covid-19 Jakarta, Menkeu Revisi Prediksi ke -1,7 Persen

- 22 September 2020, 18:48 WIB
Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi yang menyusut akibat Covid-19/
Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi yang menyusut akibat Covid-19/ /pixabay/geralt

PR CIREBON - Kementerian Keuangan nampak tak mau memprediksikan berlebih akan pertumbuhan ekonomi, sehingga mereka kembali melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 dari semula minus 1,1% hingga 0,2% menjadi minus 1,7% hingga 0,6%.

Lengkapnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani beralasan revisi pertumbuhan itu dilakukan, seiring penyebaran Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.

"Ini artinya pertumbuhan negatif akan terjadi pada kuarta ketiga. Dan mungkin masih akan berlangsung di kuartal keempat yang kita upayakan mendekati nol atau positif," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Selasa, 22 September 2020.

Baca Juga: Menkeu Sengaja Cekal Putra Soeharto demi Pengalihan Isu, Stafsus: Hanya Jalankan UU kok Dituduh

Bahkan, Sri Mulyani menilai tambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia semakin meningkat, yakni jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 252.923 kasus, dengan penambahan 4.071 kasus per Selasa, 22 September 2020.

"Berdasarkan lokasi, Jakarta Kembali menjadi epicentrum yang terbesar di dalam jumlah kasus," tambahnya.

Apalagi khusus DKI Jakarta, penyebaran kasus Covid-19 begitu naik signifikan dalam satu bulan terakhir.

Baca Juga: Waspada, Penularan Covid-19 Bisa Terjadi dari Kegiatan Joging Tanpa Protokol Kesehatan

"Pemberlakuan kembali PSBB ketat menunjukkan risiko Covid-19 DKI Jakarta dan potensi dampak ekonomi cukup tinggi," pungkasnya.

Sebagai informasi kasus Covid-19 secara kumulatif paling banyak di DKI Jakarta dengan total 63.318 kasus, Jawa Timur 41.076 kasus, dan Jawa Tengah 19.754 kasus.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x