Tetap Trending di Youtube, Kisah Lengkap Driver Ojol Bonceng Hantu Cindy 'Ngaku' Tim Jurnal Risa

- 19 Juni 2020, 16:47 WIB
Kesaksian driver ojol pengantar sosok ghaib bernama Cindy
Kesaksian driver ojol pengantar sosok ghaib bernama Cindy /Youtube Jurnalrisa

PR CIREBON - Seorang pengemudi ojek online (ojol) mendadak ramai diperbincangkan netizen Youtube usai meninggalkan cerita mistis dalam kolom komentar Tim Jurnal Risa.

Pengemudi ojol bernama Herman atau biasa dipanggil "Icang" itu semula merasa kesal dengan kehadiran pelanggan yang salah memberikan alamat untuk dikirimkan di daerah sekitar Bandung pada suatu Kamis malam sekitar awal tahun 2019.

Satu setengah tahun berlalu, ia pun menceritakan kisah mistisnya itu dalam kanal YouTube Jurnal Risa sebagai upaya klarifikasi atas berbagai respons untuk komentarnya di kanal Youtube Jurnal Risa. Kali ini, Risa Saraswati mengundang driver yang bikin ribut warganet untuk bercerita secara langsung.

Baca Juga: Bak Senjata Makan Tuan, Petani Durian Ketakutan Sendiri dengan Pelindung 'Pocong' yang Dibuatnya

Kembali ke awal penceritaan, saat itu setelah istirahat di sebuah warung, Icang melanjutkan perjalanan dan berhenti di belakang lampu merah dalam kondisi jalanan yang masih hujan.

Di tengah perjalanan itu, ia bertemu seorang driver ojol yang tidak dikenalnya memberhentikan laju motor Icang dan meminta tolong untuk mengantarkan seorang perempuan ke Subang karena motornya sudah tidak kuat.

"Tolong dong, ini penumpang saya anterin ke Subang, dilanjut motor saya ga kuat," tutur driver tersebut.

Baca Juga: Ingin Mencapai Sepakat Damai, India dan Tiongkok Justru Saling Tuduh dan Tak Mau Disalahkan

Atas nama kebiasaan di antara pengemudi ojol untuk saling membantu driver yang mengalami kesulitan, Icang pun mengiyakan dan mulai bernegosiasi harga pulang-pergi dari Bandung ke Subang dan balik ke Bandung lagi.

Diketahui, perempuan bernama Cindy itu harus segera ke rumahnya di Subang untuk mengambil baju dan kembali ke Bandung untuk keperluan wawancara dengan sebuah bank.

"Terus yang saya ingat, yang namanya Cindy itu pegang HP. Entah ngobrol apa sama drivernya, driver yang pertama. Kelihatannya bukan HP jaman sekarang, cuma polyphonix," tutur Icang yang memngingat bahwa ia mulai berangkat bersama penumpang dadakan itu pada pukul 9 malam.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Calon Jemaah Haji dari Aceh Tetap Bisa Berangkat Ibadah Haji 2020?

Perjalanan mistis itu pun dimulai dengan Cindy menginginkan menyetir motor sepanjang jalan itu, karena pengakuannya pada Icang bahwa dia anak bikers. Bahkan, ia ingin menjual motornya untuk membelikan adiknya motor sonic dan ingin Icang membantu menjualkan motor tersebut.

Kemudian, perjalanan itu terhenti sebentar untuk singgah ke pom bensin Lembang. Di tempat banyak orang itu, Icang mengaku selalu mendapat tatapan aneh dari petugas pom dan orang-orang yang ada di pom bensin.

Hingga setelah mengisi bensin, ia sempat meminggirkan motornya ke pinggir jalan untuk mengganti sandalnya dengan sepatu, tapi disana ia terkejut saat melihat Cindy yang sudah naik ke atas motornya dan menyalakannya

Baca Juga: Sepakat Perbaiki 4 Hal Sesuai Usul KPK, Pemerintah Putuskan Tunda Gelombang 4 Kartu Prakerja

Pada akhirnya saat motor melaju meninggalkan pom bensin, Icang membolehkan Cindy menyetir motornya dan membonceng dirinya.

Pasalnya, Cindy mengiyakan memakai jaket ojol milik Icang untuk menutup kaos putih Cindy yang basah tersebut.

Meskipun, saat itu Icang sempat merasa kurang enak karena dia yang harusnya dibayar malah dibonceng oleh pelanggannya. Selain itu, ada rasa takut kalau-kalau Cindy merupakan bagian dari komplotan begal yang mengincar driver ojol.

Baca Juga: Kehilangan Minat Menjadi Salah Satu dari 4 Gejala Depresi yang Mengancam Tubuh

Motor melaju hingga sampai di tanjakan Emen, saat itu Cindy berkali-kali merasa kesal saat dipanggil "mbak", sekaligus juga bernada marah saat menyuruh Icang berzikir. Bahkan, Cindy juga bernada sedih saat menceritakan tentang Mbah Emen yang menurut Cindy adalah korban tapi malah sering dijadikan kambing hitam.

Secara detail, Cindy mengungkapkan bahwa tidak membunyikan klakson di tanjakan tersebut tak memberikan efek buruk, sehingga tak masalah bila tidak melakukan itu.

"Nah gini A', kalau lewat jalan sini harus bunyiin klakson, kalau enggak, buang puntung," ucap Icang menirukan ucapan Cindy saat itu.

Baca Juga: Bantaran Sungai Cimanuk Garut Bakal Disulap Jadi Ruang Terbuka Hijau

Kemudian, Cindy pun berlanjut menceritakan tentang kegiatannya selain kuliah, yaitu membuat video YouTube tentang hal-hal mistis dan mengirimnya ke TV swasta atas nama Jurnal Risa.

Cindy pun tak sungkan menawarkan Icang untuk bekerja sebagai driver-nya karena Hadi, driver sebelumnya yang ditemui Icang di lampu merah sudah dipecat.

Sepanjang perjalanan lepas dari tanjakan Emen, Icang mulai merasa takut akan dibegal saat beberapa motor menyalip mereka dari belakang lalu menoleh, tapi anehnya pengemudi yang bersisian dengannya terus-terusan menatap dirinya secara aneh.

Baca Juga: Jelang Pemilihan Panglima TNI, Boni Hargens Ungkap 4 Kriteria yang Salah Satunya Sesuai Mimpi Jokowi

Diakui Icang saat itu, ia merasa aneh karena jalan yang terlihat lurus tiba-tiba menjadi tikungan tajam, sehingga ia mengajukan pertanyaan pada Cindy, tanpa memanggil 'Mba' lagi.

"Kak, kok jalanan perasaan lurus kenapa belok?" tanya Icang dan dijawab Cindy untuk keselamatan karena dia yang bawa motor itu.

"Nah, coba kalau Aa' yang bawa, pasti kita celaka," balas Cindy.

Baca Juga: Soal Guyonan Tiga Polisi Jujur di Indonesia, Mabes Polri Pastikan Tak Akan Proses Hukum

Perjalanan panjang itu pun berakhir saat mereka hampir sampai tujuan, sehingga Cindy pun meminta supaya jas ojol yang dipakainya bisa dilepas, karena khawatir ayahnya akan memarahinya jika tahu Cindy habis naik motor dari Bandung ke Subang.

Sebelum pergi, Cindy sempat mengajak Icang untuk ketemu Tim Jurnal Risa setelah ngopi dan makan dulu bersamanya dan seorang laki-laki yang diaku Tim Jurnal Risa, tetapi Icang lupa nama lelaki yang disebutkan Cindy.

"Udah sampai di tujuan, yang saya ingat itu di seberang gangnya itu ada toko kelontongan," tutur Icang.

Baca Juga: Kristen Stewart akan Perankan Tokoh Putri Diana dalam Film 'Spencer'

Rumah Cindy itu, diakui Icang berada di paling ujung jalan, persis yang dikatakan Cindy.

"Itu rumah saya, paling ujung banget."

Setelah berganti posisi, Icang lantas melepas atribut driver ojolnya di mulut gang dan sempat heran karena Cindy meninggalkannya tiba-tiba, tanpa terdengar suara orang lari ataupun langkah kaki.

Baca Juga: Twitter Kembali Labeli Tweet Trump sebagai Manipulasi Media, Kali Ini soal Balita Kulit Hitam-Putih

Lebih aneh lagi, Cindy yang tak kunjung kembali hingga pukul 10.30 malam dan ia terpaksa pergi buang air kecil dulu di sebuah minimarket.

Dengan rasa penasaran, Icang pun mengendarai motornya hingga sampai di depan rumah yang paling ujung, tetapi yang didapatinya hanya rumah kumuh dengan suasana gelap, tanpa penerangan sama sekali, seolah menandakan tak ada kehidupan dalam rumah tersebut.

"Pas sudah sampai sana, gelap banget, kumuh. Saya balikin ke arah rumah dia tuh, biar terang. Kok ini gak ada kehidupan, terasnya aja kotor, terus lampu terasnya aja gak nyala," tutur Icang.

Baca Juga: Tolak Kena Sanksi UU Uighur Buatan Trump, Tiongkok Tekankan AS Tak Mendikte Urusan Dalam Negerinya

Tak menemukan jawaban atas rasa penasarannya, Icang pun mencoba untuk mengeraskan suara motornya, tetapi tak ada seorang pun yang keluar.

Bahkan, ia sempat mencoba bertanya ke beberapa warga sekitar, tetapi sejumlah warga yang ditemuinya mengaku tidak ada yang kenal dengan perempuan bernama Cindy tersebut.

Akhirnya, Icang meminta bantuan rekan-rekan ojol di Subang yang lokasinya sekitar 1 kilometer dari gang Cindy.

Baca Juga: Tidak Siap Secara Intelektual, Trump Disebut Tak Layak Secara Etis untuk Menjadi Presiden AS

Namun, hari yang sudah cukup malam dan tidak menghasilkan apa-apa, mereka memutuskan untuk melanjutkan pencarian besok harinya.

"Sampai di rumah, ya alhamdulillah cerita sama istri. Ya istri pun menganggapnya ya kena tipu," kata Icang.

Sementara itu, dua hari berlalu, Icang menerima kabar dari driver ojol yang membantunya di Subang melalui pesan instan WhatsApp. Ini sebagai janji ojol Subang yang membantu Icang menelusuri daerah yang ditunjukkan Icang tersebut.

Baca Juga: Banjir Rob Berpotensi Terjang Pesisir Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Masyarakat Diminta Waspada

"Kang, saya Kubay yang semalem sama akang ngebantu akang. Sing ridho, sing ikhlas. Mudah-mudahan rezekinya lancar." demikian bunyi pesan tersebut

Icang pun heran dengan bunyi pesan itu dan menanyakan alasannya, akhirnya ia mengetahui bahwa penumpang yang dibawanya ke Subang adalah sosok yang telah meninggal lebih dari 4 tahun lalu.

"Yang akang semalem bawa itu, sudah meninggal 4 tahun yang lalu." demikian bunyi pesan itu menjawab pertanyaan Icang, sekaligus meninggalkan kengerian dalam benak Icang.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x