Network
PIKIRAN RAKYAT - Viral sebuah video yang menunjukkan seorang pengemudi ojek online yang dipukuli oleh beberapa orang yang diduga debt collector. Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @syafiqsyaf.
"Yang gatau siapa ini bawa sajam dan batu. Sorry mute karena panik dan ndredek," tulis akun @syafiqsyaf dalam video yang dibagikannya di Twitter.
Saat berita ini ditulis, video yang diunggah tersebut telah ditonton sebanyak 164,2 ribu kali dan di retweet sebanyak 412 kali.
Baca Juga: Jumlah Pendaftar PPS Kian Banyak, Tahapan Pilkada Depok Tetap Berjalan di Tengah Marak Wabah Virus Corona
Setelah ditelusuri PikiranRakyat-Cirebon.com, aksi pengeroyokan tersebut terjadi di wilayah Senturan, Babarsari, Yogyakarta. Belum diketahui pasti motif sopir ojol tersebut diserang oleh beberapa debt collector.
Setelah itu, bentrokan terjadi antara ratusan driver ojol dengan sekelompok penagih utang (debt collector). Bentrokan tersebut terjadi di Ringroad Utara Maguwoharjo, Jalan Wahid Hasyim Condong Catur dan Jalan Tambakbayan Babarsari.
wilayah senturan babarsari ati ati lur
ojol vs dc
jan saake wedok yo dipolo@merapi_news @PoldaJogja @lantasresbantul pic.twitter.com/moi5lZJYVn— mr. (@syafiqsyaf__) March 5, 2020
Menurut akun Youtube We1 Production, peristiwa bentrok yang terjadi antara ojek online dan debt collector tersebut bermula karena peristiwa penganiayaan terhadap salah satu driver ojol oleh sejumlah debt collector.
Setelah itu, ratusan driver ojol langsung menggeruduk kantor perusahaan leasing yang diduga mempekerjakan para debt collector, namun tidak mendapatkan itikad baik.
Kemudian pada 5 Maret 2020, sekelompok oknum debt collector yang menyerang kantor manajemen ojol diduga melakukan perusakan. Lalu, bentrokan semakin tidak terhindarkan ketika ratusan driver ojol mulai mengepung.
Baca Juga: Meski Virus Corona Mewabah, Menteri Jepang Sebut Olimpiade Tokyo 2020 akan Berlangsung Sesuai Jadwal
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube We1 Production, kasus tersebut kini sudah ditangani oleh pihak kepolisian setempat.
Kepolisian setempat mengajak beberapa rekan ojek online untuk melakukan mediasi dengan pihak-pihak yang terlibat agar tidak terjadi kericuhan.
***
