"Sekarang kembali ke masyarakat, sudah jelas dilarang mudik jangan beropini macam-macam mencari pembenaran untuk tetap mudik,” papar Guru Besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu.
Kebijakan larangan mudik, katanya, sejatinya untuk menyelamatkan masyarakat dari virus yang mematikan.
Baca Juga: Salah Satu Pendiri Merk Sepatu Terkenal Vans, Paul Van Doren Meninggal Dunia Diusia 90 Tahun
“Kebijakan pemerintah ini semata-sama untuk menyelamatkan kita semua dari potensi penularan Covid-19 bukan hal lain," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah memperbolehkan mobilitas di wilayah aglomerasi dinilainya jadi kebijakan yang membingungkan bagi masyarakat.
Kecemburuan sosial pun mengemuka khususnya bagi mereka yang tidak bisa mudik di kota yang jauh dari tempat tinggal seperti lintas provinsi.
Namun, semua opini negatif tersebut hilang dengan sendirinya seiring pemerintah menegaskan tak mengizinkan mudik Idul Fitri dan kegiatan mobilitas lainnya antar kota atau kabupaten dalam provinsi.
Dalam pelaksanaan penyekatan di lapangan, ia berharap ada ketegasan petugas tanpa toleransi, kecuali alasan lain selain aktivitas mudik didasarkan dokumen perjalanan yang telah diatur.
"Tes secara acak antigen juga bagus dan sangat kami apresiasi. Hal ini sebagai efek jera sekaligus edukasi ke masyarakat yang masih nekat mencoba mudik,” kata dia.