PR CIREBON - Anies Baswedan menanggapi soal DKI Jakarta yang disebut sebagai kota dengan tingkat kemacetan yang tinggi atau rajanya macet.
Anies Baswedan mengatakan, suas jalan di Jakarta kerap diwarnai kemacetan dan seperti dianggap rajanya macet oleh orang-orang.
Namun, Anies Baswedan mengatakan bahwa momentum yang menunjukan kalau DKI Jakarta seperti rajanya macet mungkin tidak akan terulang lagi di hari-hari ke depan.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah pada akun Instagram @jayalah.negeriku, Senin, 1 Februari 2021, Anies Baswedan menanggapi sebuah anggapan kalau Jakarta adalah rajanya macet.
Anies Baswedan mengatakan, apabila tidak ingin terjebak macet di Ibu Kota, warga sebaiknya melakukan perjalanan pada pukul 02.00 dinihari.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengakatakan hal tersebut dalam sebuah forum virtual launching Buku Potret Jakarta 2020, Sabtu 30 Januari 2021.
Baca Juga: Kekuasaan Aung San Suu Kyi Dikudeta Militer, Myanmar Umumkan Keadaan Darurat Selama Satu Tahun
"Jakarta jam dua pagi itu sepi, kalau mau bebas macet jalan lah jam dua pagi, enggak ada kendaraan di situ," kata Anies dengan nada bercanda.
Seperti diketahui, ruas jalan di Jakarta kerap diwarnai dengan kemacetan, namun semuanya berbeda saat Ibukota menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kondisi berbeda itu tepatnya terjadi pada April dan Mei 2020 saat menjalankan salah satu program untuk memutuskan rantai penularan Covid-19.
Pada saat itu, jalanan Ibukota terlihat sepi dan jauh dari kemacetan lalu lintas yang selalu terjadi di DKI Jakarta sebelum diterapkannya PSBB.
Keheningan Ibukota DKI Jakarta pun sempat didokumentasikan oleh sejumlah warga dan juga fotografer, salah satunya seperti fotografer Susi Meiti.
Salah satu foto karya Susi Meiti memperlihatkan suasana hening di jalan Sudirman-Thamrin.
Baca Juga: Tanggapi Kudeta Pemerintahan Myanmar, Australia Desak Militer Bebaskan Para Pemimpin Terpilih
"Susi Meiti menunjukan downtown Jakarta Jalan Sudirman yang senyap," kata Anies.
Semua itu terjadi karena pada saat itu, protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 telah berlangsung.
Anies Baswedan mengatakan bahwa pada bulan April-Mei, DKI Jakarta sangat sunyi sekali karena seluruh warga harus tetap berada didalam rumah.
"Ini beautyful gambaran indah, bukan indah semata-mata fotonya, ini menceritakan sunyinya Jakarta," ujar Anies.***