PA 212 Minta Dubes Agus Dipecat Terbukti Sebar Hoaks, Refly Harun: Makin Yakin, Pemerintah Terlibat

- 5 Desember 2020, 17:34 WIB
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. /Muhammad Iqbal/ANTARA/Muhammad Iqbal

PR CIREBON - Dengan kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia serta sederetan peristiwa yang terjadi di sebabkan oleh kehadiran Habib Rizieq Shihab (HRS), seolah Pemerintah selalu mencari sebuah kesalahan dari Habib Rizieq.

Kemudian saat menuju kepulangan Habib Rizieq dikatakan oleh Pemerintah Indonesia yaitu Menko Polhukam Mahfud MD bahwa Rizieq Shihab telah overstay dan ada pula upaya untuk pencekalan.

Hingga saat ini perkataan atas tudingan bahwa kepulangan Habib Rizieq Shihab pernah di katakan overstay dan ada upaya pencekalan masih berupah misteri apakah benar atau tidak.

Bahkan saat ini pun Habib Rizieq Shihab mendapatkan sebuah masalah yang dianggap oleh Pemerintah telah melanggar prosedur kesehatan yang mana tertuang dalam protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Rizieq Tak Bisa Ajak Jokowi Berdialog karena Tidak Selevel, Refly Harun: Terlalu Merendahkan

Tanpa beban dan tidak berbelit-belit, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia menyampaikan perihal Imam Besar Habib Rizieq selama tinggal di Arab Saudi.

Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah Sabtu 5 Desember 2020 pada akun YouTube Refly Harun, menanggapi persoalan   tentang Habib Rizieq Shihab yang telah lama tinggal di Arab Saudi dan segala sesuatunya dijelaskan oleh Dubes Arab Saudi langsung.

Yang mengatakan bahwa Habib Rizieq Shihab baik-baik saja dan sama seperti muslim lainya saat berada di Arab Saudi bahkan tidak dalam sebuah masalah.

Baca Juga: Kebijakan Papua Dinilai, Filep Wamafma: Kepercayaan Bisa Ada dengan Evaluasi Terbuka

Ahli hukum tata negara Refly Harun kemudian menyoroti permintaan PA 212 yang mana meminta untuk memecat Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel karena menyebarkan informasi yang tidak-tidak atau hoaks tentang Habib Rizieq Shihab.

Melalui Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin menjelaskan bahwa Dubes Agus yang telah menyebutkan kalau Habib Rizieq telah melanggar hukum dengan overstay.

Padahal semaunya tidaklah benar, hal tersebut berdasarkan pengakuan dari Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqafi mengatakan dengan jelasa bahwa Habib Rizieq tidak melanggar apa pun selama di Arab Saudi.

“Dubes Agus Maftuh itu seharusnya dipecat karena sudah menyampaikan berita hoaks,” ujar Novel.

Baca Juga: Bahas Papua Merdeka, Boni Hargens: Akan Muncul Benny Wenda Lain, Lebih Cerdas Lobby Internasionalnya

Wakil sekjen PA 212 Novel Bakmumin menilai bahwa pernyataan Dubes Agus yang telah menyebarkan hoaks dapat membahayakan sekali untuk warga Indonesia yang tinggal di Saudi, selain itu, pernyataan Dubes Agus juga dinilainya telah membuat sebuah kegaduhan.

Novel meminta setidaknya agar Dubes Agus meminta maaf,yang mana pernyataan maaf tersebut tidak hanya kepada Habib Rizieq tetapi juga kepada publik karena telah menyebarkan hoaks.

Dari hal tersebut Refly Harun juga turut menyayangkan pernyataan-pernyataan yang telah di ucapkan oleh para pejabat di Indonesia yang kemarin getol menekankan bahwa Habib Rizieq bermasalah di Saudi ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya.

"Padahal para pejabat di Indonesia berkali-kali menekankan bahwa Habib Rizieq ada masalah di Arab Saudi, ada masalah overstay, red blinking, dan lain sebagainya," ujarnya.

Baca Juga: Puan Menilai Papua Baik-baik Saja, Benny Wenda Hanya Kamuflase Politik, Eksistensi Internasional

Dubes Essam telah mengungkapkan tidak ada masalah sama sekali soal Habib Rizieq yang tinggal di Saudi.

"Bahkan Dubes Agus malah katakan Habib Rizieq sebagai pelanggar UU, tapi Dubes Esam melakukan klarifikasi bahwa tidak ada masalah, bahwa Habib Rizieq seperti halnya warga muslim lainnya memutuskan untuk tinggal di Makkah dan ketika pada saat ia pulang, ya mereka pulang tanpa harus dihalang-halangi," ucapnya.

Menurut Refly Harun bahwa hal tersebut justru makin membuka kemungkinan dan membuktikan sesuatu bahwa terdapat oknum di Tanah Air yang memang tidak menginginkan kehadiran Habib Rizieq.

"Jadi ini sesungguhnya makin membuka sesuatu yang menjadi bukti bahwa memang ada yang tidak menginginkan Habib Rizieq pulang, paling tidak begitu, karena memang terasa aneh, kenapa seorang Habib Rizieq dihalang-halangi untuk pulang," ujarnya.

Baca Juga: Pererat Kerukunan, Kemenag Gelar Pertemuan Tokoh Papua dan Aceh di Serambi Mekkah

Setelah meninggalkan Jakarta pada Tahun 2017, kasus Habib Rizieq diketahui telah di-SP3 kan. Setelah tidak ada masalah lagi, Refly Harun mengungkapkan bahwa sebenarnya Habib Rizieq ingin pulang.

"Sesungguhnya Habib Rizieq ingin pulang, bahkan dijadikan materi kampanye Prabowo Subianto kan, kalau dia menang dia sendiri yang akan jemput Habib Rizieq, itu menunjukkan bahwa dalam pemikiran Prabowo pada waktu itu, Habib Rizieq dihalangi untuk balik ke Indonesia," ucapnya.

Dari pernyataan tersebut akhirnya Refly Harun pun mengaitkan perginya Habib Rizieq dengan agenda-agenda Pemilu di Tanah Air.

"Kita tahu bahwa 2017 itu ada Pilkada DKI, pasca-2017 Habib Rizieq hilang, tapi jangan lupa 2019 itu Pilpres, dan kita tahu bahwa sikap politik Habib Rizieq adalah mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," ujar Refly Harun.

Baca Juga: Terbukti, Bawaslu Ungkap Pelanggaran Prokes Terbanyak Berasal dari Kampanye Pilkada 2020

Dengan alasan tersebut, Refly Harun jadi makin yakin jika pemerintah memang dengan sengaja menghalang-halangi Habib Rizieq untuk pulang.

"Wajar kalo pemerintah menghalang-halangi Habib Rizieq untuk pulang, ini masuk akal, ada common sense-nya, dan bisa jadi Dubes Agus ya diperintahkan untuk mengamankan kebijakan tersebut, jadi dia berusaha terus mencari legitimasi agar Habib Rizieq tidak bisa pulang," ucap Refly.

Sebelumnya  Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi telah menjelaskan bahwa tidak ada masalah sama sekali selama Habib Rizieq tinggal di Arab Saudi.

"Itu secara individual. Tidak ada masalah atau jenis pelanggaran apapun, itu adalah sitem imigrasi negara", kata Dubes Arab Saudi Essam bin Abed Al-Thaqafi.

"Dia lebih secara pribadi memilih untuk tinggal sementara waktu, sampai waktunya ia kembali ke Indonesia, itulah yang terjadi", pungkasnya.

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x