Waspada Bagi Nelayan Indonesia, BMKG Keluarkan Status Peringatan Dini Gelombang Tinggi

- 4 Desember 2020, 13:54 WIB
Gelombang tinggi diprediksi akan terjadi di sejumlah perairan di Indonesia.
Gelombang tinggi diprediksi akan terjadi di sejumlah perairan di Indonesia. /Instagram/erdayati_03/
PR CIREBON – Peringatan dini gelombang tinggi yang berkisar hingga 7 meter telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di sekitar Laut Natuna Utara. Peringatan dini tersebut diharapkan BMKG agar masyarakat sekitar, terutama yang berada di pesisir maupun nelayan, diminta siaga terhadap dampak gelombang tinggi tersebut.

"Potensi gelombang kategori ekstrem 6-7 meter dapat terjadi di Laut Natuna Utara hingga dua hari ke depan," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, 4 Desember 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.

Selain itu, terdapat juga pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudra Hindia barat daya Banten dan Laut Flores. Pola angin di wilayah Indonesia umumnya bergerak dari barat - utara dengan kecepatan berkisar 5-25 knot.
 

Hembusan kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Natuna - Kepulauan Anambas, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Berdasarkan pantauan BMKG, pontensi gelombang sangat tinggi berkisar 4-6 meter berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna.

Kemudian, perairan dengan potensi gelombang tinggi, yaitu mencapai 2,5 - 4 meter, berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia lainnya, di antaranya Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Sabang, Perairan Kepulauan Subi - Serasan, Perairan selatan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Natuna.
 

Situasi yang sama juga berpeluang terjadi di Perairan barat Pulau Enggano, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai - Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Jawa - Lombok dan Samudra Hindia selatan Jawa - NTB.

Terdapat juga beberapa perairan lainnya berpotensi gelombang dengan ketinggian sedang, yaitu 1,25 - 2,5 meter, yakni Perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan barat Aceh, Perairan barat Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, Perairan pesisir Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Samudra Hindia barat Aceh - Kepulauan Nias, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Perairan selatan Sumbawa - Pulau Sawu, Laut Sawu bagian selatan.
 
 

Kondisi yang sama juga terjadi di Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia selatan NTT, Perairan timur Kepulauan Bintan - Kepulauan Lingga, Selat Karimata dan Selat Galasa, Perairan utara Kepulauan Bangka - Belitung, Laut Jawa, Perairan selatan Kalimantan Tengah, Laut Flores bagian timur, Perairan timur dan selatan Kepulauan Wakatobi, Perairan utara Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Halmahera, Perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Perairan utara Papua Barat - Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.

Terdapat potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan dan masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x