Gempa Tektonik di Kabupaten Kuningan, BMKG Sebut Dalam Catatan Sejarah Sudah Beberapa Kali Terjadi

- 18 November 2020, 12:50 WIB
Ilustrasi tubuh Gunung Ciremai dan Peta gempa magnitudo 3,1 di wilayah Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat
Ilustrasi tubuh Gunung Ciremai dan Peta gempa magnitudo 3,1 di wilayah Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat /LIPI/Antara/Kolase Cirebon Raya

PR CIREBON - Telah terjadi gempa tektonik bermagnitudo 3,1 di kedalaman enam kilometer di wilayah Kuningan Jawa Barat pada Selasa 17 November 2020 pukul 23.21.36 WIB.

Gempa tektonik tersebut diduga kuat diakibatkan oleh sesar Ciremai yang merupakan salah satu sesar aktif.

"Sesar Ciremai merupakan sesar aktif. Sesar ini memiliki magnitudo tertarget mencapai 6,5 dengan laju geser sesar 0,1 milimeter per tahun," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Rabu 18 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Milad Muhammadiyah Ke-108, Haedar Nashir: Muhammadiyah akan Mampu dan Berkontribusi pada Negeri

Daryono mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik pada 1947, 1955 dan 1973.

Terkait gempa tektonik di wilayah Kuningan itu, analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 6,9 LS dan 108,47 BT tepatnya di darat pada jarak 8 km arah barat laut Kabupaten Kuningan.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat akibat aktivitas Sesar Ciremai yang ada di sekitar Kuningan, Jawa Barat.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Vanessa Angel Resmi Jalani Masa Tahanan 3 Bulan Penjara di Rutan Pondok Bambu

Jika diperhatikan lokasi episenter gempa ini tampak lokasinya tepat berada di sebelah timur lereng Gunung Ciremai.

Dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) dan berdasarkan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa gempa ini dirasakan di wilayah Kuningan, Cigugur, Cibulan dan sekitarnya dengan Skala Intensitas II MMI dimana guncangan dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perkirakan Penyuntikan Vaksin Covid-19 Dilakukan Antara Akhir dan Awal Tahun

Hingga Rabu pagi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan, untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang.

Sebelumnya, pada 29 September 2019 di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 yang mengguncang wilayah Kuningan, Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis dan Bojong.

Gempa dirasakan juga pernah terjadi pada 8 Februari 2018 dengan kekuatan 3,1 dan 25 Juni 2019 dengan kekuatan 2,6.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah