Mencak-mencak Saran Rapid Test Antigen Tak Ditanggapi, dr Tirta: Satgas Covid-19 Merasa Paling Benar

- 23 November 2020, 13:52 WIB
Influencer Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi.
Influencer Covid-19, dr. Tirta Mandira Hudhi. /instagram.com/@dr.tirta

PR CIREBON - Dikenal sering mengkritisi kebijakan pemerintah, khususnya terkait kebijakan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19, Tirta Mandira Hudhi kembali mnegomentari kebijakan pemberian rapid tes serologi.

Lantaran Indonesia sampai saat ini masih menggunakan rapid tes serologi sebagai standar screening awal dan dasar berpergian.

Diketahui rapid tes serologi dianggap kurang efektif sebagai pendeteksi virus Covid-19 yang berada di tubuh manusia, dibandingkan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau dengan swab antigen.

Baca Juga: Atta Halilintar Ulang Tahun Ke-26, Dapat Kado Mobil Tesla hingga Ucapan dari Bamsoet

Menurut dr. Tirta Mandira Hudhi atau biasa dipanggil dr. Tirta, negara-negara lain sudah menggunakan tes swab antigen sebagai penentu seseorang terinfeksi Covid-19.

"Cuma mau bilang ke satgas Covid-19, negara-negara lain udah pake rapid tes swab antigen sebagai standar screening awal. Kebijakan Indonesia yang memakai rapid test serology antibody based sebagai dasar bepergian, itu ga efektif," ucapnya dalam foto unggahan akun Instagram @dr.tirta pada 22 November 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Meskipun demikian, dr. Tirta kerap kali diremehkan oleh Satgas Covid-19 bahkan kritikannya tersebut dianggap sebagai angin lalu.

Baca Juga: Bawa Berkas Datangi Polda Metro Jaya, Wagub DKI Penuhi Panggilan Klarifikasi Pelanggaran Prokes HRS

"Saya ga tau apa dipikiran para leader-leader Satgas Covid-19, yang merasa dirinya paling benar, kritik ga digubris babar blas, isinya defend defend defend," tulisnya.

"Entah para petinggi Satgas Covid-19 merasa paling pinter apa gimana, entahlah, hanya dirinya yang tahu," imbuh alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.

Sebaliknya, menurut dr. Tirta Satgas Covid-19 justru mengatakan bahwa dirinya anak muda yang banyak tingkah.

"Malah ngecap saya 'Tirta dan kawan-kawannya sok tahu, anak muda banyak tingkah'," ucapnya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Tanggapi Soal Status Ormas FPI, Refly Harun Sebut Ormas Tidak Mesti Terdaftar di Kemendagri

dr. Tirta mengingatkan bahwa jika Indonesia tidak segera merubah kebijakan penggunaan rapid tes, maka kedepannya Indonesia akan ditertawakan bangsa lain.

"Liat aja nanti, negara lain akan mulai mentertawakan penanganan Covid-19 di Indonesia, trutama soal surat bebas Covid-19 yang buat transportasi," jelasnya.

Selain dirinya, sejumlah relawan Covid-19 yang tergolong sebagai dokter muda sempat mengkritik kebbijakan tersebut, namun tidak digubris.

"Yang jelas bukti akan tercatat, sekumpulan dokter-dokter muda vokal telah bersuara, ada yang via @pandemictalks, ada yang @kawalcovid19.id, @adamprabata, @dr.fajriaddai, @dr.muslimkasim dkk, tapi engga didengerin satgasnya, boro-boro didengerin, digubris aja engga," tulis akun Instagram dr. Tirta.

Diketahui hingga saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 498 ribu dan tercatat pada 22 November 2020 mengalami penurunan dengan kasus 4.360 yang sebelumnya mencapai 4.998 kasus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Instagram dr Tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x