Bicara Polemik HRS, Lieus Sungkarisma: Jangan Siakan dan Hina Habib, Norak!

- 23 November 2020, 12:33 WIB
Habib Rizieq Shihab/Galamedia/Pikiran-Rakyat
Habib Rizieq Shihab/Galamedia/Pikiran-Rakyat /



PR CIREBON - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad menegaskan bahwa petinggi di jajaran Markas Besar (Mabes) TNI, tidak ada yang pernah memberikan perintah untuk menurunkan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).

Menurutnya, perintah tersebut hanyalah ada di jajaran Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) saja.

"Tidak ada (perintah) pencopotan baliho kalau di Mabes. Itu kebijakan Panglima Kodam jaya sendiri, karena melihat situasi di lapangan," ujar Riad, Minggu 22 November.

Baca Juga: Pencopotan Spanduk HRS, Hersubeno: Sepertinya Pangdam Jaya Bergerak Tanpa Restu Istana dan Panglima

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut bagaimana sikap Mabes TNI menanggapi kebijakan yang dilakukan Pangdam Jaya, dia enggan berkomentar lebih jauh.

Meskipun sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui bahwa pencopotan baliho Rizieq Shihab oleh sekelompok orang berbaju loreng merupakan perintahnya.

Menurut Dudung, pencopotan itu dilakukan lantaran beberapa kali upaya pencopotan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP gagal sebab, baliho itu kembali terpasang usai dicopot.

Baca Juga: Penggeledahan Narkoba Disaksikan Keluarga, Millen Cyrus Ditangkap Polisi Atas Kasus Pemakaian Sabu

"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung, usai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat 20 November pagi.

"Para pria berbaju loreng adalah Garnisun, Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini, kalau siapapun di Republik ini, siapapun, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum," jelas Dudung.

Seperti yang telah dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari video yang diunggah pada 22 November 2020 dengan durasi sebelas menit lima puluh lima detik pada akun YouTube Hersubeno point' mengatakan bahwa apakah memang seorang Habib Rizieq Syihab itu begitu menakutkan sehingga harus TNI yang turun tangan.

Baca Juga: Di Luar Akal Sehat, Fadli Zon Heran Kenapa HRS Seperti Dijadikan Musuh oleh TNI

"Satpol PP dan polisi tidak mampu menangani habib Rizieq Syihab." ucap Hersubeno.

"Tidak diberi restu dan tidak dilarang, dalam memberikan suatu perintah saat Pencopotan Spanduk Rizieq Syihab." imbuhnya

Tentu hal tersebut bisa terlihat setelah dinamika sebelumnya , yang mana Panglima TNI memberikan sebuah pernyataan yang sangat keras tentang kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Berikut 38 Daftar UMK 2021 di Kabupaten/Kota Jatim, Lima Daerah Alami Kenaikan

Kemudian ada show on force di markas khusus TNI di Petamburan, dan kemudian panglima TNI melakukan kunjung-kunjungan ke markas pasukan Khusus.

"Tentunya hal tersebut menunjukan situasi negara dalam persepsi TNI dalam kondisi yang genting." ucap Hersubeno

"Kita harus berhati-hati dalam menanggapi perseteruan antara Pangdam Jaya dengan Markas FPI di Petamburan." imbuhnya.

Baca Juga: Komentari Polemik HRS, Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik Minta Parpol Tidak Memanfaatkan Polemik

Namun pandangan seorang Tokoh non muslim tentang habib Rizieq Syihab sangatlah berbeda, seperti halnya yang telah di sampaikan oleh Lieus Sungkarisma tokoh umat Budha sekaligus Aktivis mengatakan pandangannya tentang Habib Rizieq Syihab ialah sosok yang sangat membuat nyaman dan tenang.

"Bahkan dalam dialog di Megamendung, habib Rizieq Syihab mengatakan laporkan jika ada yang tidak benar dari Habib Rizieq." ujar Lieus Sungkarisma tokoh umat Budha dan aktivis.

Lieus Sungkarisma pun mengatakan bahwa umat Budha menjuluki Habib Rizieq Syihab sebagai Man Of The Year, saat aksi 212.

Baca Juga: Penurunan Baliho Biasa Dilakukan oleh Aparat Gabungan, Pangdam Jaya: 900 Spanduk Sejak September

Karena pada saat aksi 212 itu ternyata berjalan dengan damai tanpa ada keributan dan kerusuhan bahkan akan banyak kerusakan.

"Padahal banyak orang berfikir bakalan ribut, rusuh, dan ketakutan ternyata saat di saksikan oleh saya dan teman-teman saya menyaksikan rumput pun tidak di injak." ujarnya

"Kalo ada yang injak akan di teriaki, Oi... Jangan kesana." imbuhnya.

Baca Juga: Kasus Djoko Tjandra Berlanjut, KPK Dalami Kemungkinan Keterlibatan Pihak Lain

Oleh karena itu seringlah ada perbincangan dengan habib Rizieq sampai saat kepulangan Habib Rizieq Syihab pulang ke Indonesia sangat membawa kesejukan.

"Saya ikut jemput Habib Rizieq, sampai saya ikut teriak menyapa Habib. Aduh saat habib menyapa balik hati rasanya tenang." pungkas Lieus Sungkarisma.

Padahal waktu itu Menkopolhukam sempat mengatakan bahwa pengikut Habib Rizieq hanya sedikit, namun saat penjemputan ternyata salah semua apa yang di katakan oleh Menkopolhukam.

Baca Juga: Gubernur Anies Sebut Perilaku 3M Warga Jakarta Cenderung Menurun, Hingga Sebabkan Peningkatan Kasus

Jadi kepulangan Habib Rizieq Syihab janganlah di sia-siakan, karena sudah tiga setangah tahun tidak pulang ke Indonesia.

Momentum ini janganlah di sia-siakan, dan janganlah menghina Habib Rizieq sebelum berfikir dengan baik.

"Jangan hina Habib Rizieq Syihab, jangan sia-siakan. Kalo masih jelek-jelekin Habib, aduh Norak-norak." pungkasnya.

Baca Juga: Kasus Pelanggaran Prokes Petamburan Berlanjut, Wagub DKI akan Beri Klarifikasi ke Polda Metro Jaya

"Pemerintah ini harus bertanggung jawab, tiga setengah tahun." imbuhnya

Seharusnya Negara tidak boleh ada warga negara terkatung-katung di luar Negeri tanpa ada pembelaan.

Dan mengapa negara tega sekali yang padahal Negara Indonesia ini adalah negara Pancasila.

"Tapi ya, mana ada kenyataannya." imbuhnya.

Lieus Sungkarisma pun mengatakan bahwa Hanya figur Habib Rizieq Syihab lah yang dapat memperbaiki kesemrawutan Bangsa Indonesia ini.***

Halaman:

Editor: Egi Septiadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x