Korindo Sebut Hutan Papua Kebakaran Alami, Greenpeace: Kesaksian Warga Jelas Dimulai oleh Perusahaan

13 November 2020, 16:43 WIB
Ilustrasi pembakaran hutan di Papua yang diduga dilakukan secara sengaja oleh perusahaan Koindo. /Pexels /

 

PR CIREBON -Sebuah perusahaan raksasa minyak kelapa sawit kerja sama Indonesia-Korea Selatan, Korindo Group diduga telah membakar hutan di wilayah paling timur Indonesia, Papua.

Tuduhan tersebut dilontarkan oleh Greenpeace International and Forensic Architecture, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Universitas London, yang melakukan investigasi bersama menemukan adanya indikasi pembakaran yang disengaja oleh perusahaan Indonesia-Korea Selatan itu.

Untuk menentukan asal dan sifat kebakaran di konsesi yang dimiliki oleh anak perusahaan Korindo, PT Dongin Prabhawa di kabupaten Merauke, Papua, Arsitektur Forensik melihat melalui citra satelit NASA dari Oktober 2011 hingga Januari 2016.

Baca Juga: Berbeda dari Gubernur Jabar, Walkot Nashrudin Azis Sepakat UMK Kota Cirebon 2021 Naik 1, 44 Persen,

Arsitektur Forensik mencatat bahwa pola kebakaran (arah dan kecepatan pergerakannya) sesuai dengan pola pembukaan lahan pada periode 2012 hingga 2015.

Hal ini, kata peneliti senior Arsitektur Forensik Samaneh Moafy, merupakan indikasi pembakaran yang disengaja.

“Jika kebakaran di konsesi Korindo terjadi secar

a alami, wabah tidak akan terjadi,” katanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mongabay.

Baca Juga: Diduga Disengaja, Perusahaan Korindo Bakar Hutan Papua Seluas Kota Seoul

“Namun, melacak pergerakan deforestasi dan kebakaran dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa hal itu jelas terjadi secara berurutan dengan kebakaran yang terjadi setelah pembukaan dari arah barat ke timur dan sebagian besar terjadi di dalam batas konsesi Korindo,”lanjutnya.

Menurut laporan terbaru lainnya oleh Greenpeace, 11.300 hektar (28.000 acre) konsesi Korindo terbakar dari 2015 hingga 2019.

Sementara itu, sebagai tanggapan atas tuduhan terbaru itu, Korindo mengatakan bahwa kebakaran di konsesinya adalah kebakaran alami yang disebabkan oleh kekeringan ekstrim atau dimulai oleh "penduduk desa berburu tikus liar raksasa yang bersembunyi di bawah tumpukan kayu".

Baca Juga: Korindo Diduga Sengaja Bakar Hutan Papua, Greenpeace Sebut Pola Kebakaran Sesuai Pembukaan Lahan

Namun penduduk desa yang tinggal di sekitar perkebunan PT Dongin Prabhawa mengatakan bahwa mereka melihat karyawan Korindo membakar lahan perusahaan selama beberapa tahun yang sesuai dengan temuan investigasi visual.

Sefnat Mahuze, seorang petani setempat, mengatakan dia melihat karyawan Korindo mengumpulkan kayu sisa dan menumpuknya menjadi tumpukan besar.

"Lalu mereka menuangkan bensin ke atasnya lalu menyalakannya," ujarnya seperti dikutip BBC.

Baca Juga: Ini Alasan Nanang Farid, Pegawai Senior 15 Tahun di KPK yang Mengundurkan Diri

Kepala kampanye hutan Greenpeace Asia Tenggara Kiki Taufik mengatakan penjelasan Korindo tentang kebakaran di konsesinya hanyalah alasan.

“Dari (investigasi visual) dan kesaksian warga desa, sangat jelas (kebakaran) dimulai oleh perusahaan,” katanya kepada Mongabay.

Berdasarkan temuan tersebut, Kiki mendesak pemerintah Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban Korindo dan perusahaan perkebunan lainnya atas kebakaran di tanah mereka dan atas kerusakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

Baca Juga: Guna Berikan Pelayanan Terbaik, ASN Kemenkumham Didorong Yasonna Laoly Kembangkan Pola Pikir Digital

“Sebaliknya, rekam jejak pemerintah menunjukkan penegakan hukum yang tidak konsisten dan lemah, ditambah dengan melemahnya perlindungan lingkungan di bawah omnibus law pro-bisnis yang disahkan baru-baru ini,” katanya.***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: Mongabay News

Tags

Terkini

Terpopuler