Tagar #SavePapuaForest Trending Twitter, Warganet Kecewa Pembakaran Hutan Papua Masuk Internasional

- 13 November 2020, 13:54 WIB
Ilustrasi pembakaran hutan di Papua yang diduga dilakukan secara sengaja oleh perusahaan asal Korea Selatan. /Pexels
Ilustrasi pembakaran hutan di Papua yang diduga dilakukan secara sengaja oleh perusahaan asal Korea Selatan. /Pexels /
PR CIREBON - Media sosial Twitter sedang ramai membicarakan kabar mengenai perusahaan Korea Selatan yang diduga membakar hutan Papua seluas 57.000 hektar.
 
Warganet pun ramai memakai tagar #SavePapuaForest, yang sekarang sedang trending di Twitter pada Jumat 13 November 2020.
 
Melalui tagar #SavePapuaForest, warganet beramai-ramai bersimpati pada warga pedalaman Papua yang kehilangan hutan dan marah terhadap apa yang diduga dilakukan oleh perusahaan Korea Selatan tersebut.
 
 
Salah satu akun Twitter @DhelaIntan_ mengungkapkan kekecewaannya terkait pembakaran hutan Papua tersebut:
 
"Miris banget liatnya. Indonesia itu indah dengan kekayaan alamnya. Tapi rusak karena ketamakan manusia:(( #SavePapuaForest."
 
Ungkapan kekecewaan lainnya datang dari akun @rutiharu, yang juga seorang fans Kpop:
 
"Hih sedih gua liatnya, sekaligus kecewa bgt mau nyelametin indonesia tapi gua ga bisa apa2 selain ngankat trand:) gua diem ya apalagi kpop disalahin gua kesel knapa bawa2 anak kpop:( mereka hanya suka idol dan karyanya mereka tetep cinta indonesia:( cing mikir:).
 #SavePapuaForest."
 
 
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Mongabay, pembakaran hutan hujan di Papua itu diduga dilakukan oleh perusahaan kelapa sawit Korindo Group, praktik yang dilarang oleh hukum.
 
Tuduhan tersebut dilontarkan oleh Greenpeace International and Forensic Architecture, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di Universitas London.
 
Peneliti melakukan investigasi bersama dan menemukan indikasi pembakaran yang disengaja oleh perusahaan Indonesia-Korea Selatan itu.
 
 
Ini bukan tuduhan pertama pembakaran oleh Korindo. Pada tahun 2016, koalisi LSM, termasuk kelompok kampanye Mighty Earth, menerbitkan laporan tentang Korindo yang mengidentifikasi setidaknya 30.000 hektar (74.000 hektar) deforestasi dan lebih dari 900 titik api di perkebunan kelapa sawit Korindo di Papua dan provinsi Maluku Utara sejak 2013.
 
Sejak 2001, Korindo diduga telah menebangi 57.000 hektar (141.000 acre) hutan hujan di provinsi Papua saja, sebuah area seukuran Chicago, menurut Atlas Papua.
 
Atlas Papua adalah peta interaktif real-time yang menunjukkan sebaran perkebunan dan jalan di wilayah Papua, dikembangkan oleh Center for International Forestry Research (CIFOR).***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter Mongabay News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x