Kebakaran Hutan Papua Diklaim Sengaja, Greenpeace: Pemerintah Harus Tindak Tegas

- 13 November 2020, 14:29 WIB
Ilustrasi Hutan
Ilustrasi Hutan /Galamedianews
PR CIREBON - Kepala Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara, Kiki Taufik, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus bertindak terkait pembakaran hutan yang diduga oleh Korindo Grup.
 
Kiki menegaskan agar pemerintahan Jokowi dapat meminta pertanggungjawaban kepada perusahan Indonesia-Korea tersebut terkait dugaan kasus pembakaran hutan Papua.
 
“Pemerintah Jokowi harus meminta pertanggungjawaban Korindo dan perusahaan perkebunan lainnya atas kebakaran di tanah Papua dan kerusakan besar yang diakibatkannya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan di seluruh Indonesia," kata Kiki Taufik, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Greeanpeace, pada 13 November 2020.
 
 
Kiki juga menyesalkan bahwa penegakan hukum di Indonesia cenderung lemah, ditambah dengan sudah disahkannya Omnibus Law.
 
"Rekam jejak pemerintah menunjukkan penegakan hukum yang tidak konsisten dan lemah, ditambah dengan melemahnya perlindungan lingkungan di bawah Omnibus Law pro-bisnis yang baru-baru ini disahkan," ujarnya.
 
Menurut investigasi inovatif oleh Greenpeace International dan Forensic Architecture menunjukkan bahwa Korindo sengaja menggunakan api sebagai bagian dari proses pembukaan kawasan hutan yang luas di daerah terpencil di provinsi Papua.
 
 
Penelitian menggunakan analisis spasial untuk merekonstruksi kasus pelanggaran hak asasi manusia dan perusakan lingkungan itu, dan untuk menyelidiki apakah penyebab kebakaran dapat diidentifikasi di konsesi kelapa sawit milik Korindo di Papua .
 
Selain itu, Forensic Architecture menggunakan citra satelit NASA yang mencakup periode lima tahun untuk mengidentifikasi sumber panas dari kebakaran yang terjadi di PT Dongin Prabhawa, salah satu konsesi Korindo yang berlokasi di Merauke, di bagian selatan pulau.
 
Untuk memastikan bahwa titik panas tersebut sebenarnya adalah api, Forensic Architecture menggunakan analisis mutakhir untuk mengumpulkan data bersama dengan rekaman video dari survei udara yang dilakukan oleh juru kampanye Greenpeace Internasional pada tahun 2013.
 
 
Tim tersebut menemukan bahwa pola deforestasi dan kebakaran tersebut konsisten dengan penggunaan yang disengaja dari api.
 
“Jika kebakaran di konsesi Korindo terjadi secara alami, wabah tidak akan teratur. Namun, pelacakan pergerakan deforestasi dan kebakaran dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa mereka jelas terjadi secara berurutan dengan kebakaran yang mengikuti pembukaan dari arah barat ke timur dan terjadi secara berlebihan di dalam batas konsesi Korindo," ujar Peneliti Senior di  Forensic Architecture, Samaneh Moafy.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Green Peace


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x