PR CIREBON - Platform Twitter tengah dihebohkan dengan tagar #SavePapuaForest, dikabarkan oleh organisasi lingkungan Greenpeace, investigasi yang dilakukannya bersama dengan Forensic Architecture memanfaatkan data satelit, menemukan fakta yang mengejutkan, 12 November 2020.
Fakta yang ditemukan oleh Greenpeace tersebut adalah adanya hutan di Papua yang hampir seluas kota Seoul telah dibakar dengan sengaja, demi ekspansi bisnis perkebunan kelapa sawit milik sebuah perusahaan Korea-Indonesia, Korindo.
Korindo yang diklaim memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di Papua, dan telah menghancurkan sekitar 57.000 hektar hutan di provinsi tersebut sejak 2001, antara tahun 2011-2019, total 50.000 hektar hutan telah dibuka untuk menjadi lahan (Data berdasar CIFOR Papua Atlas).
Baca Juga: Pernikahan Beda Agama Dilarang, Memicu Reaksi Muslim di Rusia yang Memiliki Paham Berbeda
Hutan yang dibakar tersebut hampir seluas Ibu Kota Korea Selatan itu sendiri, yaitu Seoul.
Kerja sama antara Greenpeace Internasional dengan Forensic Architecture, sebuah lembaga penelitian kolektif yang berbasis di Goldsmiths, London University, yang menggunakan analisis spasial untuk merekonstruksi kasus perusakan lingkungan, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Hal itu dilakukan demi menyelidiki apakah penyebab kebakaran dapat diidentifikasi di konsesi kelapa sawit Korindo di Papua. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs resmi Greenpeace.
Baca Juga: IOM Melaporkan Lebih dari 70 Orang Tewas dalam Peristiwa Kapal Karam di Libya