Wiku Adisasmito Jelaskan Kunci Indonesia Menghindari Serangan Covid-19 Gelombang Kedua

6 November 2020, 12:01 WIB
Wiku Adisasmito: Agar tak lengah seperti Eropa, Wiku Adisasmito menjelaskan bagaimana kunci Indonesia menghindari serangan Covid-19 gelombang kedua. /satgas covid-19/

 

PR CIREBON - Sebagaimana diketahui jumlah penderita kasus aktif Covid-19 di Indonesia hingga saat ini terus mengalami penurunan dan cenderung lebih baik dibandingkan rata-rata dunia.

Capaian positif ini harus dipertahankan dan ditingkatkan, selain itu masyarakat juga harus belajar dari perkembangan beberapa negara di Eropa, yang harus kembali melakukan lockdown karena terjadi kenaikan pada kasus positifnya.

Sebagaimana dikatakan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers, Kamis 5 November 2020 melalui kanal YouTube BNPB.

Baca Juga: Perolehan Suara Joe Biden Unggul, Donald Trump Marah-marah dan Ajukan Gugatan Hukum

"Kita harus menghindari ini dengan disiplin protokol kesehatan. Kita harus menjaga dan screening mobilitas masyarakat keluar masuk Indonesia, untuk menghindari kunjungan yang masuk dari Eropa atau beberapa negara lainnya yang mengalami musim dingin," tutur Wiku.

Diketahui, sejumlah negara di benua Eropa saat ini mengalami pandemi Covid-19 gelombang kedua. Sejumlah negara tersebut diantaranya Inggris, Perancis, Jerman, Belgia dan Yunani. Hal ini mengakibatkan otoritas masing-masing negara memutuskan untuk menerapkan kembali lockdown.

Hal itu dikarenakan risiko penularan yang tidak terkendali akibat masyarakat mulai menganggap enteng protokol kesehatan.

Baca Juga: Indonesia Resmi Memasuki Ambang Resesi, Orang Miskin Diprediksi akan Terus Bertambah

"Jangan sampai hal ini terjadi di Indonesia," kata Wiku, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Wiku menegaskan, saat ini Indonesia sudah memiliki beberapa pencapaian penanganan Covid-19 yang semakin baik.

Dicontohkan Wiku, pencapaian per 5 November 2020, jumlah kasus aktif sebanyak 54.306 kasus atau 12,75 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata dunia berada di angka 25,8 persen.

Baca Juga: Banyak Laporan Hukum terkait Habib Rizieq, Sekum FPI: Ini Kriminalisasi, Kita akan Lawan

Penambahan kasus positif sebanyak 4.065 kasus. Sedangkan kasus sembuh berjumlah 357.142 kasus atau 83,9 persen. Dimana kasus sembuh dunia sebesar 71,3 persen. Sedangkan jumlah kasus meninggal kumulatif 14.348 kasus atau 3,4 persen dimana kasus meninggal dunia 2,5 persen.

"Saat ini penanganan Covid-19 di Indonesia sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, dan ini terlihat dari penurunan kasus positif dan penurunan angka kematian," ujarnya.

Pencapaian juga terjadi pada testing (pemeriksaan) Covid-19 yang terus mengalami peningkatan dan mendekati standar World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Joe Biden Yakin Militer akan Turun Jika Trump Kalah dalam Pemilu 2020 dan Menolak Untuk Mengakuinya

Capaian ini, kata Wiku, tidak boleh membuat semua pihak lengah. Pemerintah dan masyarakat harus terus meningkatkan kolaborasinya dan terus meningkatkan capaian ini.

Masyarakat diminta terus menerapkan protokol kesehatan 3M seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta menjauhi kerumunan. Penerapan ini harus terus dijalankan dalam setiap kegiatan.

Kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M merupakan kontribusi masyarakat terhadap upaya penangan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Mantan Penasihat Kampanye Sebut Usia Bukan Masalah Jika Trump Kembali pada Pemilu 2024

"Ingat, dengan kita disiplin, maka tidak saja melindungi diri sendiri, dan melindungi orang-orang terdekat," pungkas Wiku.***

 
Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler