PR CIREBON - Dosen Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia Dr Ir Tomy Abuzairi ST MSc MT PhD mengembangkan termometer otomatis yang bermanfaat untuk melakukan "screening" Covid-19.
"Pada era normal baru, merupakan hal yang lumrah dilakukan pemeriksaan suhu. Pada umumnya menggunakan termometer gun atau handheld, yang mana membutuhkan seorang operator untuk mengoperasikannya," ujar Tomy dalam keteranga resmi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News.
Oleh karena itu, Tomy membuat terobosan dengan menciptakan termometer otomatis tanpa memerlukan bantuan operator.
Termometer otomatis tersebut dilengkapi dengan sensor jarak, sehingga ketika jarak orang yang ingin diukur suhunya sudah dekat, maka sensor suhu akan mulai mengukurnya.
Termometer itu dilengkapi dengan LED hijau dan merah untuk memberi tahu suhu tubuh. Jika suhu tubuh normal maka LED hijau menyala, sedangkan jika suhu tubuh tinggi maka LED merah dan alarm menyala selama lima detik.
Tomy menambahkan selain dapat mendeteksi otomatis, alat itu juga didesain supaya memiliki harga yang terjangkau, yakni sebesar Rp500.000 saja untuk pembuatannya.
Baca Juga: Jadwal Lengkap serta Lokasi Perpanjangan STNK dan SIM Keliling di 14 Wilayah pada 6 November 2020
Termometer tersebut saat ini baru diimplementasikan di tempat-tempat percontohan dan sedang dipantau fungsionalitasnya.
Uniknya, termometer tersebut dapat beroperasi selama dua hari tanpa perlu baterainya diisi ulang.
Termometer tersebut didukung program Hibah Iptek bagi Masyarakat (IbM) 2020 dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia.
"Untuk kekurangannya sendiri, masih dari sisi casing yang mana masih menggunakan 3D printer, dan membuat harganya menjadi lebih mahal. Jika sudah diuji fungsionalitasnya dan terbukti baik maka ke depannya casing bisa diproduksi massal, sehingga harganya lebih murah," imbuh dia.***