Tanggapi Jubir Presiden Soal Jakarta, Refly Harun: Menonjolkan Nama Jokowi Itu agak Berlebihan

2 November 2020, 12:43 WIB
Refly Harun: Refli harus sebut dalam pencapaian prestasi Kota Jakarta merasa berlebihan jika hanya menonjolkan nama Jokowi saja. /Tangkap Layar YouTube Refly Harun.

PR CIREBON - Ahli hukum tata negara sekaligus pengamat politik Indonesia, Refly Harun, menanggapi cuitan Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman terkait pencapaian DKI Jakarta menjadi Kota Terbaik, yang hanya mencatut Presiden Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama.

Refly menilai bahwa pencapaian Jakarta sebagai Kota Terbaik tidak bisa disebut sebagai kerja keras satu gubernur saja, melainkan juga kerja keras dari gubernur-gubernur terdahulu, bahkan dari era Sutiyoso.

"Apa yang dikatakan Fadjroel Rahman dalam cuitannya, tidak ada yang keliru sesungguhnya, tetapi memang ketika langsung menonjolkan nama Presiden Jokowi itu agak berlebihan," ucap Refly dalam sebuah video berjudul 'Jokowi atau Anies Di Balik Jakarta Sebagai Kota Terbaik?!!' di kanal YouTubenya, Senin 2 November 2020.

Baca Juga: Akibat Pengadaan Vaksin Covid-19, Mensos Juliari: Bansos 2021 akan Berkurang

Dari gubernur ke gubernur, lanjut Refly, memang harus ada yang namanya sistem keberlanjutan, jangan sampai kemudian program yang satu ditiadakan oleh gubernur berikutnya. Oleh karena itu, program yang sudah ada patut dilanjutkan.

"Seharusnya jika ingin disebut (dalam pencapaian Jakarta sebagai Kota Terbaik), sebutlah rintisan Sutiyoso (Transjakarta), Fauzi Bowo, baru pak Jokowi dan Basuki, lalu kemudian pak Anies Baswedan," ujar Refly.

Refly menegaskan, pemerintah jangan puas dengan penghargaan tersebut karena pada kenyataannya, walaupun jakarta terus berinovasi di sektor transportasi dan dinilai punya mobilitas kota yang tinggi, tetap saja kemacetan yang menjadi problem utama belum terbenahi.

Baca Juga: Aksi Demo Diprediksi Tingkatkan Covid-19, Pakar: Menghasilkan Lonjakan Pasien Positif

"Tapi kalo jakarta masih macet ya inilah problem kita, problem yang belum bisa dipecahkan oleh gurbenur-gubernur sebelumnya (juga saat ini). Jadi kita tidak bisa menyalahkan hanya satu pihak saja, karena sudah terjadi pada pemerintahan sebelumnya," tegas Refly.

Refly menilai bahwa pembangunan Kota Jakarta keliru karena memperbanyak kendaraan pribadi, memperbesar ruas jalan (untuk kendaraan pribadi), sehingga memanjakan para pengguna kendaraan pribadi.

Menurut Refly, seharusnya sedari dini pemerintahan di Jakarta sudah mencanangkan program Mass Rapid Transportation yang aman dan nyaman.

Baca Juga: Beri Pesan pada Macron dalam Bahasa Prancis, Neno Warisman: Sebagai Muslim Kami Ingin Anda Tahu

Refly mengajak untuk masyarakat agar berjiwa besar menerima semua achievement atau prestasi pemerintah, dan prestasi tersebut tentu diberikan kepada porsi yang sesungguhnya.

"Jika saat ini yang menerima penghargaan di pemerintahan Gubernur Anies Baswedan, ya kita apresiasi dia dan Jakartanya. Tapi juga tidak menghilangkan rintisan dari para gubernur sebelumnya," ucap Refly.

Refly juga mengajak masyarakat agar menyudahi polemik mengenai mana diantara Anies dan Jokowi / Ahok yang lebih berkontribusi dalam pencapaian Jakarta saat ini.

Baca Juga: Dikenal Sebagai 'Presiden Akal Sehat', Rocky Gerung Ungkap Alasan Dirinya Getol Membela Suara Rakyat

"Kalo bangsa ini berjiwa besar, tidak dipecah dengan persaingan politik, tidak dibelah dengan cebong dan kampret, maka sesungguhnya kalo ada achievement seperti itu dapat kita pahami sebagai keberhasilan bersama," demikian Refly.

 ***

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Tags

Terkini

Terpopuler