PR CIREBON - Ahli hukum tata negara sekaligus pengamat politik Indonesia, Refly Harun, merisaukan problematika sesungguhnya di Kota DKI Jakarta, yakni faktor kelayakan sebuah kota untuk ditinggali dan dihidupi.
Hal itu dia sampaikan guna menanggapi terkait DKI Jakarta yang mendapatkan penghargaan kelas dunia sebagai kota terbaik dunia dalam Sustainable Transport Award (STA) 2021, yang diberikan oleh Institute for Transportation & Development Policy (ITDP).
Refly mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harus fokus untuk bagaimana membuat Jakarta menjadi kota yang layak huni dengan lingkungan yang asri, bukan hanya mementingkan mobilitas kota dengan fokus pada pembangunan sistem transportasi publik.
Baca Juga: UMP Jatim 2021 Tetap Naik Rp 100 Ribu, Khofifah: Jika UMK Sudah Diputuskan, Maka Tak Berlaku
"Kita hidup di Jakarta, dan kita harus betul-betul bisa menikmati lingkungan hidup yang sehat, udara yang segar, tidak berpolusi, dan juga tidak macet, serta aman," ujar Refly dalam kanal YouTubenya yang diunggah pada Minggu, 1 November 2020.
Refly menilai seharunya seorang pemimpin harus menggunakan pendekatan lingkungan dalam melakukan pembangunan kota, agar hasilnya dapat menjadi kota yang 'manusiawi' dan bersih.
Pendekatan lingkungan yang dimaksud misalnya dengan gerakan menanam pohon dan pembangunan ruang terbuka serta ruang kehidupan yang luas.
Baca Juga: Hari Ini Demo Serentak Lagi, KSPI: Batalkan Omnibus Law dan Tuntut Upah Minimum 2021 Tetap Naik
"Tentu problemnya banyak, kita tahu problem sosialnya pasti banyak, tapi yang paling panting adalah perspektif (pendekatan lingkungan) itu harus ada," kata Refly.