Kembali Kehilangan Orang Terdekat untuk Ketiga Kalinya, SBY: Tahun yang Berat Setelah Istri dan Ibu

14 Juni 2020, 15:23 WIB
SUSILO Bambang Yudhoyono sampaikan belasungkawa atas kematian adik iparnya, Jenderal (purn) Pramono Edhie Wibowo.* //Twiter/@SBYuhoyono

PR CIREBON - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui sudah dua tahun terakhir belajar ikhlas melepas kepergian orang-orang terdekatnya. Terlebih, baru saja kembali merelakan satu orang lagi dari keluarga terdekatnya pergi menghadap Maha Kuasa.

Adalah adik iparnya dan adik kandung Almarhumah istrinya, Jenderal TNI (purn) Pramono Edhie Wibowo kini ikut menyusul meninggal dunia pada Sabtu 13 Mei 2020 malam.

Diketahui, Jenderal TNI (purn) Pramono Edhie Wibowo tutup usia di RSUD Cianjur karena serangan jantung.

Baca Juga: Senator Republik AS Dukung Larangan Teknik Mencekik Leher, Trump: Kadang Perlu Dilakukan Saat Sulit

Adapun pemakaman pun akan segera dilakukan di TMP Kalibata pada hari ini, Minggu 14 Juni 2020, tepatnya di samping mendiang istri SBY, Ani Yudhoyono.

Seperti yang diberitakan Pikiran Rakyat, SBY pun terlihat mengunggah ucapan duka cita melalui akun Twitter @SBYudhoyono pada Minggu, 14 Mei 2020

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan salah satu prajurit terbaik & putra terbaik bangsa Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. Dia prajurit sejati yg kenyang bertugas di medan laga untuk Sang Merah Putih. Selamat jalan adikku. Istirahatlah dengan tenang di sisi Allah SWT," tulis SBY.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Bentuk Penghormatan Terakhir TNI AD untuk Pramono Edhie Wibowo

Dalam unggahannya itu, SBY pun menyertakan video berisi ucapan belangsungkawa terhadap kepergian adik dari mendiang istrinya.

Dalam pandangan SBY, Jenderal TNI (purn) Pramono Edhie Wibowo merupakan prajurit profesional dan selalu berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia.

"Kita kehilangan salah satu prajurit terbaik, salah satu putra terbaik bangsa, Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. Saya tahu dia adalah prajurit sejati, prajurit profesional, tegak lurus untuk bangsa dan negaranya," ujar SBY.

Baca Juga: Blackout Tuesday Buat Playlist 'Black Lives Matter' di Spotify Alami Lonjakkan Pelanggan

Selama hidupnya, SBY memandang Pramono sebagai sosok yang berdedikasi dalam dunia militer.

"Menghabiskan waktunya di satuan baret merah, kenyang mengemban tugas di medan laga untuk Sang Merah Putih. Sebelum memimpin Kodam Siliwangi, memimpin Kostrad dan akhirnya menjadi Kasat," lanjut SBY.

Adapun pernyataan itu terbukti dari sederet posisi strategis dalam karir militernya, penghargaan dan terus melanjutkan pengabdiannya untuk bangsa melalui Partai Demokrat saat pensiun sebagai jederal TNI.

Baca Juga: Negara Bagian Miliki Banyak Pasien Rawat Inap, Pakar AS: Peningkatan Covid-19 Bisa di Luar Kendali

Selain itu, SBY mengaku bahwa dalam dua tahun ini menjadi yang terberat baginya karena ditinggal sejumlah orang terdekatnya.

Dimulai dari kepergi istri tercinta, Ani Yudhoyono yang meninggal di Singapura 1 Juni 2019 pada usia 66 tahun.

Kemudian berlanjut dengan kepergian sang ibunda, Siti Habibah yang meninggalkannya untuk selama-lamanya pada 30 Agustus 2019 lalu.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Institusi Kepolisian Disusupi PKI dan Akan Memeriksa Penolak RUU HIP

Hingga yang terbaru adalah kemarin, saat adik iparnya dikabarkan meninggal dunia, sehingga lengkap sudah kepedihan hati SBY.

"Saya pribadi dan keluarga tentu sangat berduka, ini tahun-tahun yang berat setelah tahun lalu ditinggal oleh almarhumah istri tercinta setelah itu ibunda saya sendiri, lalu adik kandung Ibu Ani. Selamat jalan adikku, istirahatlah dengan tenang di sisi Allah SWT," pungkas SBY.

Sementara itu, pihak TNI AD sebagai tempat bernaung Pramono dalam sebagian besar hidupnya membalas jasa Pramono dengan mengibarkan bendera setengah tiang selama tujuh hari mendatang.***(Farida Al-Qodariah)

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler