Network
PR CIREBON - Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat (AS) kian mengalami peningkatan jumlah pasien rawat inap Covid-19, sehingga seorang pakar yang menangani penyakit menular memperingatkan itu, Dr. Anthony Fauci.
Menurut Fauci, peningkatan jumlah pasien rawat inap Covid-19 di sejumlah negara bagian bisa tak terkendali, jika aturan pelacakan kontak yang kuat tidak diterapkan.
Bahkan, ini menjadi lebih buruk saat pembatasan kegiatan ekonomi dicabut, sehingga AS pasti mengalami kasus infeksi yang terus meningkat.
Baca Juga: 6 Daerah Indonesia Gelar Perpanjang hingga Buat Sim Gratis 2020, Berikut Syarat dan Caranya
"Tapi kalau mulai lebih banyak orang dirawat-inap, itu menjadi tanda yang menyala bahwa kita berada dalam situasi bahwa kita sedang menuju arah yang salah," kata Fauci.
Melansir dari Reuters, hingga saat ini lebih dari 114.000 orang meninggal akibat virus corona di AS. Ini yang membuat sejumlah negara bagian AS sedang bergelut dengan peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang mengisi tempat tidur rumah sakit.
Pada Jum'at kemarin, Texas dan North Carolina melaporkan tingkat rawat inap tertinggi sejak pandemi. Namun, para pejabat dari kedua negara bagian tersebut justru menyebut tingkat terendah kematian Covid-19.
Baca Juga: Senator Republik AS Dukung Larangan Teknik Mencekik Leher, Trump: Kadang Perlu Dilakukan Saat Sulit
Lebih detail, Fauci menyoroti bahwa peningkatan jumlah pasien rawat inap merupakan kecenderungan yang mengkhawatirkan, sekaligus sebuah tanda bahwa rencana pelonggaran harus dipikirkan nanti.
Sementara itu, Texas berada dalam garis depan untuk rencana membuka kembali ekonomi mereka. Ini disampaikan Gubernur Greg Abbott dalam siaran KYTX TV bahwa negara bagian tersebut akan tetap dengan rencana seperti demikian.
