Dalam hal ini, kata Gus Miftah, paham radikalisme dan intoleransi tidak terkecuali kerap menyasar pelajar dan mahasiswa.
"Generasi muda itu posisinya istimewa, itulah mengapa sahabat Ali diprioritaskan oleh Nabi," ujar dia.
Selain radikalisme, Gus Miftah juga menyoroti soal intoleransi. Ia mencontohkan, seperti kejadian di Bogor.
Baca Juga: Semifinal dan Final Piala Dunia U17 2023 Digelar di Solo, Ini Alasan Erick Thohir
Dikatakannya, di Bogor pernah kejadian ada orang non muslim beribadah di rumahnya sendiri. Akan tetapi, oleh sebagian kelompok justru dipermasalahkan.
"Saya sebagai orang Islam, malu. Pola pikir beragama harus demokrasi," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Polindra, Rofan Aziz menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam rangkaian meramaikan Dies Natalis Polindra ke-15 saat ini.
"Terimakasih kepada semua pihak atas terselenggaranya Talk Show Kebangsaan ini, semoga bermanfaat untuk para pelajar dan mahasiswa," ujarnya.
Acara Talkshow ditutup dengan dialog antara Gus Miftah bersama mahasiswa terkait masalah radikalisme dan intoleransi.***