Kemudian kubu yang kedua yaitu, SMK Perjuangan Bangsa Ligung, SMK 1 Jatitujuh, SMK Global Jatitujuh, SMK PGRI Dawuan, Korpri, SMK 1 Kertajati dan SMK Bina Insani Ligung.
“Karena kami sangat mengharapkan peran serta dunia pendidikan dalam rangka pembinaan siswa-siswi tersebut,” tuturnya.
Diungkapkan dia, jadi dari pihak kepolisian selalu turun ke lapangan untuk memberikan, imbauan, sosialisasi kepada sekolah maupun siswa.
“Namun kepanjangan tangan kami, perlu diteruskan lagi, oleh dunia pendidikan dan lingkungan keluarga sehingga tidak terjadi hal semacam ini,” tegasnya.
Baca Juga: Viral Aksi Pengeroyokan Geng Motor di Medan, Korban Dipukul Pakai Tongkat Kayu
Selain itu Kapolres pun menyebutkan bahwa provokasi yang dilakukan oleh siswa-siswi ini diperoleh melalui media sosial, instragram dan WhatsApp.
“Mereka berkomunikasi melalui media instagram dan WhatsAp ajakan untuk melakukan tawuran ini,”
“Kita akan dalami kembali motif dari kejadian ini dan juga kita akan ungkap terkait dengan fungsi dari media tersebut,”
Baca Juga: Buntut Pengeroyokan Anggota TNI oleh Pengendara Moge, DPR RI Desak Polisi Cabut Izin Pengemudinya