Buntut Pengeroyokan Anggota TNI oleh Pengendara Moge, DPR RI Desak Polisi Cabut Izin Pengemudinya

- 3 November 2020, 08:49 WIB
Ilustrasi klub motor gede/ pikiran-rakyat.com/ Zona Priangan
Ilustrasi klub motor gede/ pikiran-rakyat.com/ Zona Priangan /



PR CIREBON - Akhir-akhir ini jagat dunia maya dihebohkan dengan aksi kekerasan yang dilakukan oleh klub motor Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC) di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Pasalnya anggota HOG SBC ini terlihat dari video CCTV yang beredar tengah mengeroyok dua orang yang diduga anggota TNI.

Tentu hal ini mendapat kecaman dari berbagai pihak , lantaran aksi klub motor gede (moge) yang kerap kali sangat merugikan pengguna jalan lain.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Gelombang Tinggi, Warga dan Nelayan Sekitar Perairan Harap Berhati-hati

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR RI Cucun ahmad Sjamsurijal meminta pihak polisi untuk melakukan tindakan tegas dan tuntas terhadap pengroyokan anggota TNI oleh klub moge HOG SBC.

"Sebelum kasus ini banyak kasus arogansi moge di lapangan, mulai dari konvoi yang halangi ambulans di Gianyar, Bali, ribut dengan Polantas wilayah Polwiltabes Bandung, hingga ribut dengan warga di Condongcatur, Yogya," kata Cucun, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

Menurut Cucun, tidak dibenarkan bagi pengendara moge atau siapa pun yang mendapat hak istimewa, semuanya tetap harus menaati aturan lalu lintas.

Baca Juga: Kecam Pernyataan Presiden Prancis, Pemerintah Aceh Tunda Kerja Sama dengan Institut Prancis

"Apalagi seringkali mereka berkendara secara bersama-sama atau konvoi. Jelas mereka membutuhkan space jalan yang besar sehingga berpotensi merugikan pengendara lain," katanya.

Dirinya juga berpesan kepada purnawirawan TNI dan Polri di dalam klub moge, dapat memfasilitasi pembinaan klub-klub moge tersebut.

"Tapi jangan juga terlena, kalau sudah di dalam klub malah jadi backing yang secara tidak langsung mendukung pelanggaran lalu lintas," kata Cucun.

Baca Juga: Jokowi Beri Tanggapan ke Presiden Prancis, Refly Harun: Terima Kasih Presiden Joko Widodo Bela Islam

Cucun juga meminta agar pihak kepolisian memberikan sanksi tegas kepada para pengendara moge yang meresahkan masyarakat.

"Tindak pelanggaran pidananya, cabut juga surat izin mengemudinya," tegas Cucun.

Sebelumnya, peristiwa itu diketahui terjadi di Jalanan Simpang Tarok, Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, pada jumat sekitar pukul 16.40 WIB, dan sempat viral di media sosial.

Baca Juga: Presiden Prancis Mengaitkan Kasus dengan Teroris Islam, Refly Harun: Itu yang Menjadi Masalah

Sekelompok orang yang merupakan bagian dari rombongan moge melakukan penganiayaan terhadap korban, yang kemudian terkonfirmasi bahwa korban merupakan anggota TNI berdinas di Kodim 0304/Agam.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x