PIKIRAN RAKYAT - Hujan yang terjadi dari sore hingga malam hari menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Cirebon terendam banjir.
Salah satunya terjadi di Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon pada Jumat 7 Februari 2020.
Berdasarkan data yang diterima Pikiran-Rakyat.com, kategori berat banjir meluas terjadi di RW 01, 02, 04, 05, sementara banjir kategori sedang terjadi di RW 03, 06, 07, 08, 09, 10.
Kepala Desa Bakung Kidul Bambang Setiawan menjelaskan, banjir mulai menggenang wilayahnya sejak Rabu 5 Februari yang lalu mulai pukul 15:00-21:00 WIB.
"Hujan kemudian dilanjut ke hari Jumat 7 Februari dari pukul 20:00-24:00 WIB, kondisi saat ini 80persen sudah surut, tapi akan cepat banjir kembali jika terjadi hujan deras di Desa Bakung Kidul Kabupaten Cirebon ini," jelas Bambang.
Bambang menambahkan, penyebab banjir di Desa Bakung Kidul akibat dampak dari hujan yang mengguyur secara terus menerus & membuat air sungai Jamblang meluap.
Akibat dari dampak banjir ini, Bambang menyebut ada puluhan rumah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 20-100 cm.
Tak hanya air yang menggenang di rumah warga, kerusakan bangunan, kematian hewan ternak, kerusakan peralatan usaha rumah tangga terjadi akibat banjir di Desa Bakung Kidul ini.
"Untuk korban jiwa tidak ada, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah," ucap Bambang.
Bambang berharap, adanya bantuan dari pemerintah setempat, terutama mesin pompa untuk memindahkan air banjir, alat serok air, dan alat pel lantai.
"(Dan) alat evakuasi korban berupa perahu karet dan pelampung untuk warga yang berada di RW 04 yang dikelilingi sungai dan sulit melarikan diri apabila banjir. Kemudian alat pertolongan pertama ringan, juga diperlukan warga di Desa Bakung Kidul, " tambahnya.
Sementara itu, dari pantauan Pikiran-Rakyat.com, banjir juga terjadi di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Banjir menggenang sejumlah gang yang posisinya lebih rendah, sehingga tinggi air mencapai lutut orang dewasa.
Hingga berita ini naik, genangan air masih ada dan warga berharap segera adanya bantuan untuk menyedot air. Disamping itu, warga juga khawatir akan terjadi banjir susulan.***