PIKIRAN RAKYAT - Curah hujan di Indonesia hingga awal Februari ini masih berlangsung di beberapa wilayah.
Jawa Barat sendiri di awal tahun 2020 telah dilanda banjir dengan kondisi yang cukup parah.
Di antarana yakni di wilayah Bogor, Bandung, Depok, Bekasi hingga sejumlah wilayah lainnya yang diterjang banjir dengan ketinggian yang bervariasi.
Tak hanya itu, banjir pun menyebabkan beberapa kerugian dan telah membuat beberapa warga terpaksa harus mengungsi karena rumahnya sudah digenangi oleh air hujan.
Dari kejadian tersebut, pemerintah juga sudah gencar untuk melakukan penanganan banjir dan bahkan telah memberikan bantuan untuk warga-warga yang terdampak banjir tersebut.
Kondisi ini juga dirasakan di wilayah Cirebon, Jawa barat yang dilanda banjir pada Kamis, 6 Februari 2020.
Baca Juga: Ogah Keluar dari Tiongkok saat Virus Corona Kian Mewabah, Dokter Afrika Selatan: Kota Ini Butuh Saya
2.000 orang telah mengungsi akibat banjir di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon.
Warga yang mengungsi berasal dari 760 kepala keluarga yang berada di Dusun (Blok) Ranca Mulya RT 29/04, Desa Bojong Kulon. Sekitar 545 rumah terendam air pasca hujan yang turun sejak Rabu, 5 Februari 2020.
Dibantu oleh Tim SAR Batalyon C Pelopor Polda Jabar, warga mengungsi ke sejumlah lokasi di antaranya masjid, musala, dan sejumlah rumah warga lain yang tak tergenang air.
Baca Juga: Keberadaan WNI di Berbagai Negara, Pemerintah Lakukan Langkah Nyata dalam Antisipasi Virus Corona
Mereka membantu evakuasi warga, khususnya manula dan balita untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Banjir di Desa Bojong Kulon sendiri terjadi akibat meluapnya Sungai Wangan Ayam. Hujan yang turun Rabu siang itu menyebabkan volume air sungai meningkat dan imbasnya melanda ke pemukiman warga.
"Ketinggian air saat banjir diketahui 60-150 cm. Makanya kami utamakan balita dan manula dalam proses evakuasi ini," ujar Danton IV Dayat Sudrajat. ***