Adapun setelah menjalani tes darah kedua pada Desember nanti, Kang Emil menjelaskan bahwa akan dilakukan pengecekan kesehatan tiga bulan berikutnya atau pada Maret 2021.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak kesehatan relawan yang mengikuti uji klinis fase 3 vaksin Covid-19. Meski begitu, Kang Emil menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa Bio Farma akan mulai memproduksi vaksin sambil menunggu tiga bulan hingga Maret 2021.
Dengan catatan kesimpulan akhir dari proses uji klinis pada Desember 2020 dinyatakan baik atau berhasil.
Baca Juga: Demi Transparansi Program, Kemendikbud Gandeng KPK dan BPKP Awasi Bantuan Kuota Internet Gratis
“Kalau kesimpulannya baik, sambil berproses menuju Maret, mungkin produksi vaksin bisa kita lakukan di Bio Farma,” ujar Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil menyatakan dukungannya kepada pemerintah pusat yang sudah mulai melakukan simulasi distribusi logistik vaksin ke daerah.
Akan tetapi, Kang Emil juga mengingatkan masyarakat agar siap menunggu seluruh proses vaksinasi mulai dari eksperimen, testing, produksi, distribusi produksi, penyuntikan, dan lain-lain bisa memakan waktu sepanjang 2021.
Baca Juga: Surabaya Membanggakan Usir KAMI, PDIP: Kumpulan Aki-aki Merana, Selalu Buat Gaduh Gak Tau Diri
Untuk diketahui, terdapat lebih dari 2.000 orang yang mendaftar menjadi relawan uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sinovac hingga pendaftaran ditutup 31 Agustus lalu.
Dari total pendaftar, dipilih 1.620 orang yang memenuhi kriteria, salah satunya tidak memiliki penyakit bawaan, untuk menjadi relawan.***