"Begitu saya datang, sudah banyak yang antre. Berarti sebelumnya juga sudah ada yang antre. Harga berasnya Rp53.000 dapat 5 kg. Saya Beli 10 kg," kata Teti.
Ia berharap, Pasar Murah bisa sesering mungkin diadakan. Sebab sangat membantu kebutuhan keluarga besarnya.
"Saya merasa sangat terbantu. Di rumah saya ada 9 orang yang tinggal. Semoga bisa sering-sering diadakan Pasar Murah. Sehingga masyarakat seperti saya atau di bawah saya akan sangat terbantu," ungkapnya.
Serupa dengan Teti, salah satu warga Regol lain yakni Yeti mengaku, bisa membeli banyak kebutuhan pokok dengan harga miring di Pasar Murah.
"Ada minyak, sayuran, dan gas 3 kg juga. Harganya lebih murah daripada pasar. Di pasar itu beras harganya sampai Rp15.000/kg. Kemarin saya beli, tapi berasnya jelek. Kalau dimasak pagi, sorenya sudah kuning, tidak enak," aku Yeti.
Ia mengungkapkan, dengan adanya Pasar Murah ini sangat membantu keluarganya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sangat terbantu. Apalagi di rumah ada 5 orang. Harga segini jadi bisa beli banyak bahan masakan," tuturnya.***