Diprediksi Miliki 50 Juta Penduduk di 2020, Tim Penggerak PKK Jabar Siap Kolaborasi dengan BKKBN demi Sukseskan Banggakencana

- 6 Maret 2020, 13:04 WIB
 KETUA Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil saat melakukan Sarling (Siaran Keliling) di Kabupaten Indramayu, Rabu (19/2/20).*
KETUA Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil saat melakukan Sarling (Siaran Keliling) di Kabupaten Indramayu, Rabu (19/2/20).* / DOK. HUMAS JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Sensus Penduduk Online yang baru-baru ini dilaksanakan pemerintah pusat membawakan Pemerintan Provinsi Jawa Barat pada sebuah prediksi.

Prediksi itu mengatakan jumlah warga Jabar akan mencapai 50 juta penduduk, sehingga ini harus ditangani dengan bijak oleh Pemprov Jabar.

Inilah yang sedang dirundingkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) bersama BKKBN Jabar. Rakerda itu diadakan di Grand Aquila Hotel, Bandung pada Kamis, 05 Maret 2020.

Baca Juga: Gelar Rakernas, Ikatan Alumni NU Akan Bahas Penanggulangan Penularan Virus Corona

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.

Hal ini ditujukan untuk menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Diungkapkan Atalia Praratya Kamil, Banggakencana merupakan langkah strategis untuk merangkul target sasaran. Lebih utama adalah generasi milenial terkait pentingnya pengendalian penduduk dan program KB.

Baca Juga: Update Virus Corona: Peneliti Sebut Tak Akan Ada Kasus COVID-19 pada Pertengahan Maret

Terlebih, diprediksi pada Sensus Penduduk 2020 Online jumlah penduduk Jabar tahun ini menembus 50 juta jiwa. Maka ini merupakan tantangan tersendiri untuk Pemprov Jabar.

“Saya bangga dengan BKKBN Jawa Barat khususnya, termasuk juga nasional, karena mereka menghadirkan sentuhan-sentuhan langsung pada target sasaran dengan inovasi.

"Jadi muncul nama baru Banggakencana itu juga saya kira satu langkah yang sangat strategis sekali bagaimana kemudian masyarakat lebih mendekatkan diri kepada program-program BKKBN ini,” tutur Atalia dalam pernyataannya.

Baca Juga: Harga Dibawah Rp 500 Juta, DFSK Gelora E Buat Van Listrik Niaga Pertama

Pun begitu, Atalia meyakini kedekatan TP PKK dengan warga akan memudahkan terjalinnya bentuk kerjasama baru.

“Kami (PKK) yang paling dekat dengan warga, sehingga program dari BKKBN atau terkait dengan pengendalian penduduk dan keluarga berencana ini yang paling dekat adalah melalui kami di posyandu dan juga dasawisma.

"Oleh karenanya, kami siap untuk bekerja sama dengan pemerintah, selama ini juga sudah sangat baik dengan kegiatan kesrak PKK KKBPK dan mungkin sekarang ada perubahan nama, tapi itu sudah kami lakukan secara bertahun-tahun sampai hari ini,” jelas Atalia.

Baca Juga: Komitmen Kembangkan Pasar Rakyat, Pemprov Jabar Diganjar Penghargaan dalam Raker Kemendag RI

Dalam pandangannya, prediksi penduduk Jabar capai 50 juta di tahun ini merupakan tantangan yang memerlukan dukungan semua pihak.

Ini dikarenakan pengendalian yang tidak maksimal dapat melahirkan dampak negatif jangka panjang, seperti kemiskinan, pengangguran, serta penurunan kualitas kesehatan dan lingkungan.

“Jawa Barat ini diprediksi tahun ini mencapai 50 juta penduduk. Mereka rata-rata kelahirannya juga tinggi, sehingga saya kira ini PR untuk kita semua.

Baca Juga: Stok Masker akan Ditambah Sesuai Kebutuhan Masyarakat, Pasar Jaya Minta Masyarakat Tidak Panik

"Ketika pengendalian terkait dengan penduduk ini tidak bisa dilakukan secara maksimal maka akan banyak sekali dampaknya, mulai dari kemiskinan, pengangguran, kualitas kesehatan dan lingkungan. Ini dampaknya luar biasa,” tambah Atalia memberikan penjelasan lebih detail.

Oleh karena itu, program kolaboratif ini diharapkan Atalia akan terus berkembang ke depannya. Kehadiran program kolaboratif ini akan memudahkan BKKBN dalam menjangkau target sasaran dan mencakup isu-isu strategis kependudukan, sehingga visi masyarakat yang sehat dan sejahtera dapat digapai.

Baca Juga: Demi Cegah Virus Corona, Sopir Truk hingga Dokter Lakukan Penyelundupan dan Pencurian Masker di Maroko

“Mudah-mudahan kolaborasi ini bisa terus berkembang, bisa terus langsung menohok kepada sasaran. Mudah-mudahan target, khususnya untuk masyarakat yang sehat sejahtera dan juga berkualitas bisa terlaksana,” harapnya.

Di sisi lain, Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Jabar Kusmana mengatakan pandangannya. Banggakencana merupakan program yang ditujukan untuk menyasar generasi milenial.

Inilah yang membuat program ini menjadi penting karena sekitar 25 persen penduduk Jabar termasuk pada target program Banggakencana.

Baca Juga: Hilangkan Panic Buying di Tengah Wabah Covid-19, Ridwan Kamil Minta Kapolda Jabar Tindak Tegas Penimbun Masker

“Saat ini generasi remaja, di Jawa Barat khususnya, hampir 25 persen penduduknya remaja, mereka konotasinya tidak lagi bisa menerima bahasa-bahasa yang lama.

"Kita harus mendidik mereka sesuai dengan zamannya. Itu sebab mengapa BKKBN mencoba untuk me-rebranding pesan dengan sasaran milenial,” jelas Kusmana.

Selain itu, Kusmana juga menekankan program ini penting untuk didukung oleh berbagai pihak. Ini didasarkan fakta jumlah 50 juta penduduk Jabar terbilang sangat besar. Bahkan berpotensi berlipat hingga 75 juta penduduk pada tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Imbas Virus Corona agar Tak Serang Ranah Sepakbola, PT LIB Imbau Seluruh Klub Liga 1 Periksa Para Suporter Sebelum Masuk ke Stadion

“50 juta itu bukan jumlah yang sedikit. Dalam 50 juta itu remajanya ada 12,5 juta. Kalau remaja ini menikah, punya anak 2 saja, berarti akan lahir 25 juta lagi penduduk yang akan datang, bertambah lagi menjadi 75 juta.

"Belum yang lansia, beliau-beliau orang tua kita kan mesti dirawat juga, tidak boleh kita telantarkan. Sebab itu program ini menurut saya ini penting untuk mendapatkan perhatian dan dukungan,” tutup Kusmana dalam penjelasannya.

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah