Update Virus Corona: Peneliti Sebut Tak Akan Ada Kasus COVID-19 pada Pertengahan Maret

- 6 Maret 2020, 12:26 WIB
WARGA Iran memakai masker pelindung saat berjalan di sebuah jalan di Kota Tehran, Iran, Selasa 25 Februari 2020. Iran menjadi negara kedua setelah Tiongkok yang melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat COVID-19, yang pertama kali merebak pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok.*
WARGA Iran memakai masker pelindung saat berjalan di sebuah jalan di Kota Tehran, Iran, Selasa 25 Februari 2020. Iran menjadi negara kedua setelah Tiongkok yang melaporkan jumlah kematian tertinggi akibat COVID-19, yang pertama kali merebak pada akhir Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona telah menyebar ke seluruh dunia, dengan lebih banyak kasus baru yang sekarang muncul di luar Tiongkok, tempat virus mematikan ini berasal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan virus corona yang dari Wuhan sebagai ancaman kesehatan internasional.

Menurut data yang dirangkum PikiranRakyat-Cirebon.com dari Worldometers, terdapat hampir 100.000 kasus di seluruh dunia, tepatnya sebanyak 98.424 kasus terinfeksi hingga Jumat, 6 Maret 2020, pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Harga Dibawah Rp 500 Juta, DFSK Gelora E Buat Van Listrik Niaga Pertama

Negara dengan virus corona terbanyak adalah Tiongkok dengan 80.552, disusul Korea Selatan dengan 6.284 kasus, Italia 3.858 kasus, Iran 3.513 kasus, dan Jepang dengan 1.060 kasus, termasuk korban di kapal pesiar Diamond Princess.

Negara yang mengonfirmasi kasus COVID-19 baru sampai Jumat pagi ini yaitu Tiongkok, Kanada, dan Amerika Serikat (AS). Kasus baru di Tiongkok ada sebanyak 143 orang dan di Kanada bertambah sebayak 9 orang.

Sementara itu, AS melaporkan ada penambahan 5 kasus baru, hingga jumlah kasus total negara itu menjadi 226 orang, dengan rincian total kematian 13 orang, 204 kasus aktif, dan 9 orang sudah berhasil dipulihkan.

Baca Juga: Komitmen Kembangkan Pasar Rakyat, Pemprov Jabar Diganjar Penghargaan dalam Raker Kemendag RI

Dalam temuan ilmiah yang dipublikasikan di Jurnal Nature, peneliti dari Wuhan Institute of Virology mengatakan, virus baru ini dari segi genetika 96 persen identik dengan virus yang ditemukan pada kelelawar di Provinsi Yunnan.

Studi itu mengatakan, virus corona ini dari segi genetika 80 persen sama dengan virus SARS yang menewaskan lebih dari 800 orang pada 2002 dan 2003.

Temuan ini menjadi acuan penanganan virus Corona, yang kini sudah menewaskan lebih 3.000 masyarakat Tiongkok.

Baca Juga: Stok Masker akan Ditambah Sesuai Kebutuhan Masyarakat, Pasar Jaya Minta Masyarakat Tidak Panik

Diberitakan dalam atikel PikiranRakyat.com, seorang peneliti senior yang terlibat dalam penanggulangan epidemi virus corona memperkirakan tidak ada kasus COVID-19 di Tiongkok pada pertengahan Maret nanti.

Zhang Boli, salah satu peneliti yang bekerja mengendalikan epidemi tersebut memiliki keyakinan yang optimis mengenai kasus ini, dilihat dari jumlah kasus semakin menurun.

"Kami telah menganilisa, sejauh ini jumlah terinfeksi di luar Hubei hampir tidak ada sejak akhir Februari," ujar Zhang sebagaimana yang dilaporkan SCMP.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Pikiran Rakyat South China Morning Post World Meter Coronavirus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x