PIKIRAN RAKYAT - Sensus Penduduk Online yang baru-baru ini dilaksanakan pemerintah pusat membawakan Pemerintan Provinsi Jawa Barat pada sebuah prediksi.
Prediksi itu mengatakan jumlah warga Jabar akan mencapai 50 juta penduduk, sehingga ini harus ditangani dengan bijak oleh Pemprov Jabar.
Inilah yang sedang dirundingkan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) bersama BKKBN Jabar. Rakerda itu diadakan di Grand Aquila Hotel, Bandung pada Kamis, 05 Maret 2020.
Baca Juga: Gelar Rakernas, Ikatan Alumni NU Akan Bahas Penanggulangan Penularan Virus Corona
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat siap berkolaborasi dan bekerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Hal ini ditujukan untuk menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana) milik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Diungkapkan Atalia Praratya Kamil, Banggakencana merupakan langkah strategis untuk merangkul target sasaran. Lebih utama adalah generasi milenial terkait pentingnya pengendalian penduduk dan program KB.
Baca Juga: Update Virus Corona: Peneliti Sebut Tak Akan Ada Kasus COVID-19 pada Pertengahan Maret
Terlebih, diprediksi pada Sensus Penduduk 2020 Online jumlah penduduk Jabar tahun ini menembus 50 juta jiwa. Maka ini merupakan tantangan tersendiri untuk Pemprov Jabar.
“Saya bangga dengan BKKBN Jawa Barat khususnya, termasuk juga nasional, karena mereka menghadirkan sentuhan-sentuhan langsung pada target sasaran dengan inovasi.
"Jadi muncul nama baru Banggakencana itu juga saya kira satu langkah yang sangat strategis sekali bagaimana kemudian masyarakat lebih mendekatkan diri kepada program-program BKKBN ini,” tutur Atalia dalam pernyataannya.