Ditekan Mengakui Israel, PM Pakistan:Saya Tidak, Hingga Ada Keadilan Memuaskan Bagi Warga Palestina

- 16 November 2020, 10:04 WIB
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.*
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.* //Twitter @ImranKhanPTI

PR CIREBON - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam sebuah wawancara televisi lokal pada akhir pekan lalu, mengatakan bahwa Pakistan menghadapi tekanan dari negara lain untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

"Saya tidak ragu-ragu untuk (tidak) mengakui Israel, kecuali ada penyelesaian adil yang memuaskan warga Palestina," kata Khan.

Mengutip penolakan pendiri Pakistan Quaid-e-Azad Muhammad Ali Jinnah untuk mengakui Israel, Khan mengatakan "Islamabad akan terus mengikuti jejak Jinnah vis-a-vis Palestina."

Khan juga menolak menyebutkan negara-negara yang telah menekannya, dengan mengatakan: "Ada hal-hal yang tidak dapat kami katakan. Kami memiliki hubungan baik dengan mereka."

Baca Juga: UAS Heran Facebook dan Instagram Seolah Selalu Blokir Konten Habib Rizieq, Apa Salahnya ?

Paspor Pakistan bertuliskan di dalamnya: "Paspor ini berlaku untuk semua negara di dunia kecuali Israel."

Komentar Khan muncul setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel dalam beberapa bulan terakhir.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Jpost, Pakistan memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan negara-negara Teluk seperti UEA dan Arab Saudi, yang telah menghangat ke Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Ketika lawan bicaranya kembali bertanya siapa yang menekan Pakistan, Khan berkata: "Mari kita berdiri di atas kaki kita sendiri dalam hal ekonomi; maka Anda dapat mengajukan pertanyaan ini.”

Baca Juga: Habib Luthfi Segera Proses Hukum Ustaz Maaher, Husni Shihab: Jika Ada Bukti Lain, Boleh Dibantu

Perdana menteri Pakistan mengatakan tekanan tersebut adalah hasil dari "dampak mendalam Israel di AS.  (Pengaruh) ini, pada kenyataannya, luar biasa selama (Presiden AS Donald) masa jabatan Trump."

Khan juga mengatakan bahwa posisi Presiden terpilih AS Joe Biden di Israel adalah yang paling penting. "Masalah sebenarnya adalah Israel. Kita akan melihat bagaimana Biden menghadapinya: apakah dia mengubah kebijakan Trump di Israel atau melanjutkannya."

Bulan lalu, Khan berkata: "Lobi Israel adalah yang paling kuat dan itulah mengapa seluruh kebijakan Amerika di Timur Tengah dikendalikan oleh Israel."

Dia menuduh konspirasi Israel-India mempengaruhi AS untuk menekannya agar mengampuni saingan politiknya Nawaz Sharif, yang dicekal dari jabatannya dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas tuduhan korupsi.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Jerussalem Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah