Ancam Keamanan dan Stabilitas Kerajaan, Putra Mahkota Tegaskan Arab Saudi Hadapi dengan Tangan Besi

- 13 November 2020, 21:25 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman: Putra Mahkota menegaskan bahwa Arab Saudi akan menghadapi dengan tangan besi terkait ancaman dan stabilitas kerajaan.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman: Putra Mahkota menegaskan bahwa Arab Saudi akan menghadapi dengan tangan besi terkait ancaman dan stabilitas kerajaan. /Saudi Press Agency

Pada 18 Oktober, ISIS telah meminta para pendukungnya untuk menargetkan orang Barat, jaringan pipa minyak, dan infrastruktur ekonomi di Arab Saudi.

"Pandemi ekonomi dan virus korona"

Baca Juga: Sidang Djoko Tjandra Kembali Digelar, Sebut Pernyataan Saksi Merugikan

Putra Mahkota mengatakan bahwa dana kekayaan kedaulatan Kerajaan, Dana Investasi Publik (PIF) akan menyuntikkan 150 miliar riyal setiap tahun ( 40 miliar Dolar) ke dalam perekonomian pada tahun 2021 dan 2022.

Dia menambahkan, dana tersebut berhasil menciptakan pengembalian investasi yang lebih tinggi minimal 7 persen, dari 2 persen sejak didirikan, dengan beberapa investasi melebihi 70 persen dan lainnya menghasilkan pengembalian lebih dari 140 persen, menambahkan bahwa itu menjadi salah satu pendorong pertumbuhan utama bagi ekonomi Saudi.

Putra Mahkota juga mengatakan dia sedang bekerja keras untuk melipatgandakan ukuran ekonomi Kerajaan dan mendiversifikasinya dari ketergantungan pada minyak, dan Kerajaan membuat pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu kurang dari empat tahun.

Baca Juga: Bansos Covid-19 Jelang Pilkada, KPK: Jangan Sampai Ada Kepentingan dari Kepala Daerah

“Arab Saudi adalah salah satu ekonomi terbesar dan terpenting di dunia, dan kami bekerja keras untuk menggandakan ukuran ekonomi dan mendiversifikasinya… Pemerintah menganggap Produk Domestik Bruto (PDB) non-minyak sebagai indikator utama untuk keberhasilan rencana ekonomi kita," katanya.

“Pada tahun 2016, PDB nonmigas Arab Saudi bernilai 1,8 triliun riyal (480 miliar Dolar), dan kami mulai berencana untuk melipatgandakannya dengan cepat. Hasilnya adalah akselerasi pertumbuhan dalam tiga tahun terakhir, 1,3 persen pada 2017, 2,2 persen pada 2018, 3,3 persen pada 2019 dan lebih dari 4 persen pada triwulan IV 2019, meski ada beberapa tantangan ekonomi," ucapnya.

Putra Mahkota mengatakan bahwa terlepas dari pandemi virus Corona dan konsekuensinya, Kerajaan dianggap sebagai salah satu dari 10 negara terbaik dalam menangani dampak ekonomi dari pandemi di antara negara-negara G20.

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: English Alaraby


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah