Fasilitas Detensi di Xinjiang Diklaim Telah Bebas, Australia: 40 Persen Lebih Besar dari Perkiraan

- 25 September 2020, 14:23 WIB
Bendera Tiongkok. /PIXABAY/SW1994
Bendera Tiongkok. /PIXABAY/SW1994 /

PR CIREBON - Jaringan pusat kamp detensi Tiongkok di wilayah barat laut Xinjiang jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya dan telah diperluas dalam beberapa tahun terakhir, menurut sebuah penelitian yang disampaikan oleh sebuah lembaga Australia pada Kamis, 24 September waktu setempat.

Australian Strategic Policy Institute (Institut Kebijakan Strategis Australia) mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 380 fasilitas detensi yang dicurigai di wilayah itu, di mana Tiongkok diyakini telah menahan lebih dari satu juta orang Uighur dan penduduk lainnya yang kebanyakan minoritas Muslim.

“Jumlah fasilitas tersebut sekitar 40 persen lebih besar dari perkiraan sebelumnya dan terus bertambah meskipun Tiongkok mengklaim bahwa banyak orang Uighur telah dibebaskan,” ungkap peneliti dari Australia yang tidak disebutkan namanya, dilansir dari CNA oleh Pikiranrakyat-Cirebon.com.

Baca Juga: Menawan dan Miliki Pesona Unik, Berikut Visual Triangle dari TREASURE yang Membuat K-Netz Jatuh Hati

Dengan menggunakan citra satelit, saksi mata, laporan media dan dokumen resmi konstruksi, institut tersebut mengatakan setidaknya 61 lokasi detensi telah mendapat pekerjaan konstruksi dan perluasan baru antara Juli 2019 dan Juli 2020.

Empat belas fasilitas lagi sedang dibangun pada tahun 2020 dan sekitar 70 fasilitas telah dilepas pagar atau dinding pembatasnya, yang menandakan penggunaannya telah berubah atau telah ditutup.

Anggota parlemen AS baru-baru ini memilih untuk melarang impor dari Xinjiang, mengutip dugaan penggunaan kerja paksa sistematis.

Baca Juga: Perkosa Anak di Bawah Umur, Pria di Aceh Dijatuhi Hukuman Cambuk 175 Kali

Sementara itu, Beijing menerbitkan buku putih yang membela kebijakannya di Xinjiang, di mana dikatakan program pelatihan, skema kerja, dan pendidikan yang lebih baik berarti kehidupan telah meningkat.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x