Mirip Kerja Paksa di Xinjiang, Tiongkok Bangun Pusat Pelatihan Bergaya Militer di Tibet

- 23 September 2020, 09:42 WIB
Bendera Tiongkok. /PIXABAY/SW1994
Bendera Tiongkok. /PIXABAY/SW1994 /

PR CIREBON – Tiongkok mendorong semakin banyak pekerja pedesaan Tibet keluar dari wilayahnya dan membangun pusat pelatihan bergaya militer baru-baru ini di mana orang-orang Tibet menjadi pekerja pabrik, mirip dengan program di wilayah Xinjiang barat yang oleh kelompok hak asasi manusia dicap sebagai kerja paksa.

Beijing telah menetapkan kuota untuk pemindahan massal pekerja pedesaan di Tibet ke bagian lain Tiongkok. Upaya kuota ini menandai perluasan cepat dari inisiatif yang dirancang untuk menyediakan pekerja untuk industri Tiongkok.

Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Reuters, pada bulan lalu Tibet mengatakan lebih dari setengah juta orang telah dilatih sebagai bagian dari proyek dalam tujuh bulan pertama tahun 2020, yang berarti sekitar 15 persen dari populasi wilayah tersebut.

Baca Juga: Cium Gelagat Kebangkitan PKI, Gatot Nurmantyo: 90 Persen Generasi Muda Tak Percaya Adanya PKI

Dari total ini, hampir 50.000 telah dipindahkan ke pekerjaan baru itu di Tibet, dan beberapa ribu telah dikirim ke bagian lain di Tiongkok. Banyak yang berakhir dengan pekerjaan bergaji rendah, termasuk manufaktur tekstil, konstruksi dan pertanian.

“Sekarang ini, menurut pendapat saya, adalah serangan terkuat, paling jelas dan terarah terhadap mata pencaharian tradisional Tibet yang telah kita saksikan hampir sejak Revolusi Kebudayaan di tahun 1966 hingga 1976,” kata Adrian Zenz, seorang peneliti kebebasan Tibet dan Xinjiang.

Hal ini dirinci dalam laporan yang dirilis minggu ini oleh Jamestown Foundation, lembaga yang berbasis di Washington, D.C. yang berfokus pada masalah kebijakan yang memiliki kepentingan strategis di AS.

Baca Juga: Dirasa Kaku hingga Dicurigai Ambil Keuntungan, DPR Minta BPK dan KPK Turun Tangan Periksa Pertamina

"Ini adalah perubahan gaya hidup yang memaksa dari nomad dan bertani menjadi buruh upahan," katanya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x