PR CIREBON - Kontroversi film terbaru produksi Walt Disney, Mulan, terus berlanjut.
Seorang wanita dibesarkan di Beijing, Jewher Ilham (26), mengatakan bahwa Disney harus meminta maaf atas film Mulan yang pengambilan gambarnya dilakukan sebagian di Xinjiang, tempat di mana etnis Uighur mengalami pelanggaran hak asasi manusia.
Jewher Ilham merupakan putri profesor ekonomi dan aktivis hak asasi manusia Uighur, Ilham Tohti. Dia menemaninya dalam tugas mengajar ke Indiana, Amerika Serikat, pada 2013 ketika mereka dihentikan di bandara oleh otoritas Tiongkok.
Baca Juga: Resmi! Anies Baswedan Beberkan Peraturan Selama PSBB Total, Kerumunan Maksimal 5 Orang
Ayahnya dilarang pergi, tetapi dia bersikeras agar putri remajanya tetap pergi. Menurut Jewer, itu adalah terakhir kalinya ia melihat sang ayah.
Tohti kemudian menjalani hukuman seumur hidup atas tuduhan terkait separatisme, menurut Departemen Luar Negeri AS. Tidak ada seorang pun di keluarga yang berbicara dengannya selama tiga tahun.
Sekarang berusia 26 tahun dan tinggal di AS, Ilham bekerja sebagai aktivis hak asasi manusia Uighur untuk Victims of Communism Memorial Foundation yang berbasis di Washington.
Baca Juga: PSBB Total Tuai Polemik Beda Pendapat, Fahri Hamzah: Wahai Para Menteri, Jangan Bantah Gubernur DKI
Dari wawancaranya kepada Bloomberg yang dilansir Pikiranrakyat-Cirebon.com dari Straits Times, dia bercerita tentang film Mulan, yang sebagian diambil gambarnya di wilayah Xinjiang di Tiongkok.