Identitas Muslim Uighur Berpotensi Dihapus, Pemimpin Lintas Agama: Dunia Berkata 'Jangan Lagi'

- 9 Agustus 2020, 11:05 WIB
ILUSTRASI Muslim Uighur.*
ILUSTRASI Muslim Uighur.* /REUTERS/

PR CIREBON - Sebanyak lebih dari 70 pemimpin lintas agama di dunia secara terbuka mengutuk apa yang terjadi pada Muslim Uighur di Tiongkok, menyebutnya sebagai bagian dari tindakan genosida.

Mantas uskup agung Canterbury, Rowan Williams yang juga gabung bersama dalam protes tersebut, menyatakan bahwa orang Uighur telah menghadapi 'salah satu tragedi kemanusian paling mengerikan sejak Holocaust'.

Ia pun menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas penganiayaan terhadp muslim minoritas di Tiongkok tersebut harus bertanggung jawab.

Baca Juga: Erick Thohir Tak Bisa jadi Relawan, Ini Persyaratan untuk Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung

Setidaknya sebanyak satu juta warga Uighur dan Muslim lainnya ditahan di kamp-kamp penjara, di mana mereka dilaporkan menghadapi kelaparan, penyiksaan, pembunuhan, kekerasan seksual, kerja paksa dan ekstraksi organ paksa, dan ini adalah potensi genosida, kata para pemimpin agama ini.

Pernyataan yang ditandatangani lima uskup Gereja Inggris, Uskup Agung Koptik London, perwakilan Dalai Lama di Eropa, ditambah para kardinal, imam, dan rabi, mengatakan kondisi buruk yang diterima warga Uighur “menimbulkan pertanyaan yang paling serius atas kesediaan komunitas internasional untuk membela hak asasi manusia universal untuk semua orang."

“Target yang jelas dari otoritas Tiongkok adalah menghapus identitas Uighur. Media pemerintah Tiongkok telah menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk 'mematahkan garis keturunan mereka, mematahkan akar mereka, memutuskan hubungan mereka dan memutuskan asal-usul mereka'.

Baca Juga: Ledakan Beirut Tuai Kemarahan, Lebanon Nampak Mencekam hingga Sisa-sisa Gedung Dibakar

"Dokumen pemerintah Tiongkok tingkat tinggi berbicara tentang 'sama sekali tidak ada belas kasihan'. Anggota parlemen, pemerintah, dan ahli hukum memiliki tanggung jawab untuk menyelidikinya," tegas mereka dalam pernyataannya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari The Guardian.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x