Dalam pernyataan tersebut, pemimpin lintas agama dunia itu mengingatkan pada tragedi Holocaust, di mana saat dunia berkata 'jangan lagi' terkait penindasan Muslim Uighur.
"Hari ini, kami mengulangi kata-kata itu 'Jangan Lagi', kembali…. Kami membuat seruan sederhana untuk keadilan, untuk menyelidiki kejahatan ini, meminta pertanggungjawaban mereka dan membangun jalan menuju pemulihan martabat manusia," kata para pemimpin agama ini.
Bulan lalu, Dominic Raab, Menteri Luar Negeri Inggris, menuduh Tiongkok melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang "kotor dan mengerikan" terhadap warga Uighur dan mengatakan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab tidak dapat dikesampingkan.***