Ingin Akhiri Pandemi Segera, Pembuat Vaksin Hadapi Tantangan Manufaktur Terbesar dalam Sejarah

- 26 Juni 2020, 11:31 WIB
Botol kecil berlabel stiker Vaksin Covid-19 dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020.
Botol kecil berlabel stiker Vaksin Covid-19 dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. /ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/

SiO2 Material Science, sementara itu, meningkatkan kapasitas botol plastik dengan lapisan kaca, yang lebih stabil pada suhu sangat rendah.

"Anda dapat menurunkan kami hingga minus 196 Celcius, yang tidak dibutuhkan oleh satu pun vaksin. Anda bisa melemparkannya ke dinding dan tidak pecah. Pendiri kami telah melakukan itu. Dia melemparkan botol beku ke arahku," kata Chief Business Officer Lawrence Ganti.

Perusahaan mengharapkan untuk meningkatkan produksi dari 5-10 juta botol saat ini per tahun menjadi 120 juta dalam waktu tiga setengah bulan, katanya kepada Reuters.

Baca Juga: Sengaja Bakar Bersamaan Bendera PDIP dan PKI, Ganjar Pranowo: Kami Siap Ambil Langkah Hukum

Setelah dikemas, banyak vaksin harus tetap dingin - dan beberapa pesaing utama yang terbuat dari bahan genetik seperti messenger RNA harus tetap sangat dingin - menghadirkan tantangan lain yang dapat membatasi akses.

"Orang yang bekerja dengan mRNA menyimpannya pada minus 80 derajat celcius, yang bukan sesuatu yang akan Anda temukan di sebagian besar apotek atau kantor dokter," kata Dr. Paul Offit, direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia dan co. -inventor dari vaksin rotavirus.

Universitas Peters dari Birmingham telah mengumpulkan data dari daerah yang lebih miskin di Afrika dan Asia, dan mengatakan kerusakan pada rantai pasokan yang dikontrol suhu - "rantai dingin" - sudah sering terjadi.

Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Buka Suara Soal Alasan Pemerintah Terima TKA asal Tiongkok

"Jadi, jika Anda ingin memproduksi empat miliar, dan Anda pikir Anda akan kehilangan 25 persen, maka Anda harus memproduksi lima miliar. Semua elemen untuk memindahkannya dari titik manufaktur ke titik agregasi, langsung ke pusat kesehatan dan kemudian ke masyarakat," katanya

Perusahaan yang mengembangkan vaksin mRNA, termasuk Moderna dan Translate Bio, yang bermitra dengan Sanofi, bekerja untuk membuat kandidat stabil pada suhu yang lebih tinggi.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah