Ingin Akhiri Pandemi Segera, Pembuat Vaksin Hadapi Tantangan Manufaktur Terbesar dalam Sejarah

- 26 Juni 2020, 11:31 WIB
Botol kecil berlabel stiker Vaksin Covid-19 dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020.
Botol kecil berlabel stiker Vaksin Covid-19 dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. /ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/

Baca Juga: 19 Tahun Dibiarkan Tertutup, Efek Pandemi Buat Ibu di Jepang Berani Bersihkan Kamar Tak Berpenghuni

Selain bekerja dengan J&J, Catalent yang berbasis di New Jersey menandatangani kesepakatan dengan produsen obat Inggris AstraZeneca pekan lalu untuk menyediakan layanan pengisian dan pengemasan botol di pabriknya di Anagni, Italia. Ini bertujuan untuk menangani ratusan juta dosis, mulai sedini Agustus 2020 dan mungkin berjalan hingga Maret 2022.

Ia telah memesan peralatan pengisian botol berkecepatan tinggi untuk meningkatkan produksi di pabriknya di Indiana, di mana ia juga mempekerjakan 300 pekerja tambahan.

Michael Riley, presiden biologik Catalent di Amerika Utara, mengatakan kepada Reuters tantangan terbesarnya adalah mencoba mengompres pekerjaan yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun menjadi berbulan-bulan.

Baca Juga: Suhu Grand Canyon Capai 114F, Pengujung Alami Hiponatremia dan Sepatu Bisa Meleleh

Untuk menghemat gelas, perusahaan berencana untuk menggunakan botol yang lebih besar dari lima hingga 20 dosis - tetapi ini menimbulkan masalah baru, seperti limbah potensial, jika tidak semua dosis digunakan sebelum vaksin rusak.

"Kerugiannya adalah setelah seorang praktisi kesehatan membuka botol, mereka perlu memvaksinasi 20 orang dalam waktu singkat, 24 jam," kata Prashant Yadav, pakar rantai pasokan layanan kesehatan global di Center for Global Development di Washington.

Sebagai bagian dari upaya yang sama, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS dan Departemen Pertahanan telah menghadiahkan ApiJect Systems hingga $ 138 juta untuk meningkatkan fasilitasnya agar mampu membuat hingga 100 juta jarum suntik yang diisi plastik pada akhir tahun ini, dan sebanyak 600 juta pada tahun 2021.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Pilpres 2024 Dibatalkan dan Ditunda hingga Tahun 2029

Perusahaan berencana untuk menggunakan teknologi yang disebut Blow-Fill-Seal, di mana jarum suntik dihembus plastik, diisi dengan vaksin dan disegel dalam hitungan detik. Ini akan membutuhkan persetujuan Administrasi Makanan dan Obat-obatan, kata CEO Jay Walker kepada Reuters.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah