Ingin Akhiri Pandemi Segera, Pembuat Vaksin Hadapi Tantangan Manufaktur Terbesar dalam Sejarah

- 26 Juni 2020, 11:31 WIB
Botol kecil berlabel stiker Vaksin Covid-19 dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020.
Botol kecil berlabel stiker Vaksin Covid-19 dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. /ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/

PR CIREBON - Mengembangkan vaksin Covid-19 dalam waktu singkat terbilang akan cukup menyulitkan, begitu pula tahapan produksinya. Namun, mau tidak mau hal itu harus tetap dilakukan untuk mengakhiri pandemi corona yang masih mewabah. Pekerjaan yang sedang berlangsung inipun akan menjadi prestasi manufaktur medis terbesar dalam sejarah. 

Dari mengerahkan para pakar di tengah pembatasan perjalanan global hingga mengelola kondisi penyimpanan yang ekstrem, dan bahkan menemukan jenis botol dan jarum suntik baru untuk milyaran dosis, jalur itu dipenuhi rintangan yang berat, menurut wawancara Reuters dengan lebih dari selusin pengembang vaksin dan pendukungnya.

Halangan apa pun dalam rantai pasokan yang belum teruji - yang dapat merentang dari Pune di India hingga Oxford dan Baltimore di Amerika Serikat di Inggris - dapat menyebabkan torpedo atau menunda proses yang rumit.

Baca Juga: Derita 'Wabah Israel' Saat Pandemi, Aneksasi Israel Hanya akan Perparah Kondisi Palestina

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Kolonel Nelson Michael, direktur Pusat Penelitian Penyakit Menular Angkatan Darat AS yang sedang mengerjakan proyek 'Kecepatan Warp' pemerintah untuk mengirimkan vaksin dalam skala pada Januari, mengatakan perusahaan biasanya memiliki waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan masalah ini.

Banyak perhatian dunia difokuskan pada perlombaan ilmiah untuk mengembangkan vaksin. Namun di balik layar, para ahli menghadapi kenyataan yang nyata, yaiyu kita mungkin tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk membuat, mengemas, dan mendistribusikan miliaran dosis sekaligus.

Perusahaan dan pemerintah berlomba untuk meningkatkan mesin untuk mengatasi kekurangan kritis dalam pengisian otomatis dan kapasitas finishing - langkah terakhir dalam proses pembuatan menempatkan vaksin ke dalam botol atau spuit, menyegelnya dan mengemasnya untuk pengiriman.

Baca Juga: KABAR DUKA, Nenek Jargon 'RCTI OKE' Asal Banjarmasin Dikabarkan Meninggal Dunia di Usia 66 Tahun

"Ini adalah tantangan logistik terbesar di dunia yang pernah dihadapi. Kita Kita bisa melihat memvaksinasi 60 persen dari populasi," kata Toby Peters, seorang ahli teknik dan teknologi di Universitas Birmingham di Inggris.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x