Banyak Kasus Bunuh Diri, Kesehatan Mental Siswa di Tiongkok Menjadi Perhatian Usai Lockdown

- 11 Juni 2020, 12:06 WIB
SISWA yang memakai masker wajah meninggalkan sebuah sekolah di Beijing, Cina ketika siswa sekolah menengah atas di ibukota Cina kembali ke kampus setelah wabah penyakit coronavirus (Covid-19), 27 April 2020.*
SISWA yang memakai masker wajah meninggalkan sebuah sekolah di Beijing, Cina ketika siswa sekolah menengah atas di ibukota Cina kembali ke kampus setelah wabah penyakit coronavirus (Covid-19), 27 April 2020.* //Tingshu Wang /REUTERS

PR CIREBON - Guru dan para penasihat sekolah di Tiongkok mengatakan, bahwa beberapa siswa Tiongkok yang kembali ke sekolah setelah lockdown bergulat dengan konflik keluarga sementara yang lain menekankan bagaimana gangguan coronavirus mempengaruhi kinerja akademik mereka.

Kecemasan setelah lockdown yang meningkat telah menjadi masalah perhatian pemerintah pusat karena media domestik melaporkan serangkaian bunuh diri oleh kaum muda. 

Hal ini juga menyebabkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh sekolah dan pemerintah daerah untuk fokus pada kesehatan mental siswa, sebuah topik yang seperti bunuh diri sering menjadi hal yang tabu dalam masyarakat Tiongkok.

Baca Juga: New Normal, PT KAI Kembali Operasikan Kereta Api Reguler dan Jarak Jauh Mulai Jumat, 12 Juni 2020

"Ada beberapa insiden yang memilukan ketika sekolah dibuka kembali. Ini menyoroti pentingnya dan urgensi mempromosikan pengembangan kesehatan mental pada siswa muda," ujar Yan Wu, wakil walikota kota Zhuhai selatan, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Pada pertemuan parlemen, setidaknya empat delegasi mengajukan proposal agar perhatian lebih diberikan pada kebutuhan psikologis siswa.

Di satu distrik Shanghai, ada 14 kasus bunuh diri oleh siswa sekolah dasar dan menengah tahun ini, menunjukkan lebih dari angka tahunan selama tiga tahun terakhir, demikian kata Li Guohua, Wakil Wali Kota Distrik Pudong New Area Shanghai kepada majalah keuangan Caixin pada Mei.

Baca Juga: Peduli Kesehatan di Pesantren, Ratusan Santri asal Cirebon Difasilitasi Tes Swab

"Ini puncak gunung es," katanya seperti dikutip dari Reuters.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x