Peneliti AS Sebut Tiongkok Rugikan Dunia akibat Tak Transparan Terkait Awal Virus Corona

- 10 Juni 2020, 20:15 WIB
Ilustrasi Peneliti
Ilustrasi Peneliti //Pixabay

PR CIREBON - Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat (AS) dengan berani menyebut Tiongkok sebagai negara yang telah merugikan dunia. Pasalnya, Tiongkok tidak mengizinkan para ilmuwannya berbicara secara transparan tentang virus corona pada awal-awal pandemi.

Ilmuwan AS tersebut adalah seorang ahli penyakit menular. Dr. Anthony Fauci. Dia menilai Tiongkok tidak memberikan izin kepada para penelitinya untuk bersuara.

"Saya pikir pihak berwenang Tiongkok tidak mengizinkan para ilmuwan untuk berbicara secara terbuka dan transparan, ini benar-benar merugikan," ungkap Fauci kepada John Catsimatidis dalam acara radio AM 970 pada hari Minggu, 07 Juni 2020.

Baca Juga: Volume Sampah di Cirebon Meningkat, Pengadaan TPAS Terkendala Covid-19

Lebih lanjut, Fauci menilai bungkamnya para ilmuwan Tiongkok itu membuat tak ada bunyi alarm peringatan sebelum penularan virus corona semakin mewabah, sehingga jumlah kasus di seluruh dunia bisa lebih sedikit.

"Karena pada awal wabah, mereka mengklaim bahwa ini hanya penularan dari hewan ke manusia dan sama sekali tidak ada penularan dari manusia ke manusia. Dan mereka meyakini hal itu selama beberapa minggu,

"Dan kemudian menjadi sangat jelas ketika para ilmuwan mulai membicarakannya bahwa pada kenyataannya ada penularan dari manusia ke manusia. Ya, ini adalah contoh lain dari situasi malang kurangnya transparansi sejak dini," jelas Fauci yang dikutip dari New York Post.

Baca Juga: Cegah Gelombang Kedua Covid-19, Penelitian asal Inggris Tunjukkan Efektivitas Penggunaan Masker

Sementara itu, sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga telah menyoroti Tiongkok yang dianggap telah merugikan dunia.

Pasalnya, Trump menilai virus corona yang mulai muncul di Wuhan tidak langsung direspon dengan baik dan Tiongkok justru membungkam para ilmuwan.

Trump juga menuduh Tiongkok menggunakan pengaruhnya terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menunda pelaporan penting tentang pandemi.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Associated Press New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x