Menikah Virtual di Tengah Pandemi, Surat Nikah Dikirim Kurir dan Tidak Ada Upacara Minum Teh

- 21 Mei 2020, 18:07 WIB
Ilustrasi pernikahan.
Ilustrasi pernikahan. //Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Lim Ding Yi, seorang perempuan asal Singapura telah menyiapkan make up artist profesional dan gaun pengantin yang diatur untuk pernikahannya di sebuah hotel pada Mei dengan tamu sebanyak 300 orang.

Namun, karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan lockdown di beberapa wilayah Singapura, membuatnya tidak bisa melaksanakan pernikahan normal seperti biasanya.

Sebagai gantinya pada Rabu, 20 Mei 2020, Lim memakai dandanan sederhana, mengenakan pakaian yang dianggapnya cukup, dan menikah dengan sang kekasih di depan sebuah puri virtual.

Baca Juga: Curi Barang di Toko Kain Pasar Kanoman, Nelayan Warga Cirebon Ditangkap

Lim dan kekasih termasuk di antara kelompok pertama dari 32 pasangan yang menikah di Singapura saat pandemi.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, undang-undang baru disahkan Parlemen awal bulan ini, memungkinkan upacara perkawinan diadakan secara virtual selama pandemi Covid-19.

Untuk Lim dan pasangan, mereka pindah ke rumah perkawinan sebelumnya, kemudian berdiri berdampingan saat seorang pemuka agama dari Registry of Marriages (ROM) melakukan upacara secara virtual.

Baca Juga: Update Corona Dunia Kamis, 21 Mei 2020: Kasus Positif Tembus 5 Juta, WHO Beberkan 4 Resolusi

"Ini berjalan cukup lancar, kecuali untuk beberapa masalah yang masuk di awal," ujar Ms Lim.

Terdapat 10 dari keluarga dan teman dekat mereka yang bergabung dengan live streaming ROM.

60 orang lainnya membagikan kegembiraan mereka melalui saluran terpisah yang mereka buat di platform konferensi video Zoom.

Baca Juga: Bantu Perkuat Sistem Imunitas Tubuh, LIPI Ciptakan Kandidiat Obat Herbal untuk Lawan Covid-19

Gan, kekasih Lim mengaku terkejut dengan jumlah orang yang melihat mereka sebagai bentuk dukungan, mengingat bahwa para tamu hanya diberi pemberitahuan sekitar 10 jam untuk upacara yang dijadwalkan untuk pukul 10.00.

Pasangan itu mengaku banyak hal yang bergerak cepat dalam kurun waktu singkat juga ada sedikit waktu untuk melakukan apa yang dibutuhkan.

"Kami tidak pernah tahu bagaimana hal bisa berubah, jadi kami pikir kami akan menyelesaikannya selagi bisa. Kami tidak ingin terus menunda," ujar Gan.

Baca Juga: Belum Ada Kepastian Masuk Sekolah, Nadiem Makarim: Tunggu Keputusan Gugus Tugas Penanganan Covid-19

Lim mengatakan bahwa pasangan itu menerima email pada awal Mei di mana mereka dapat menunjukkan minat mereka pada pernikahan virtual, dan 20 Mei merupakan pilihan yang paling awal.

Pasangan itu berencana untuk mengadakan upacara minum teh di kemudian hari, saat pandemi berakhir dan segalanya berjalan normal seperti semula.

"Kami tidak menyesal, kami senang kami menyelesaikannya," ujar Gan.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Keluarga di Kuningan Dikabarkan Tertular Corona usai Hadiri Acara Ultah

Pada 18 Mei, ROM menerima lebih dari 150 permintaan untuk upacara keagamaan melalui tautan video, kata Kementerian Sosial dan Pengembangan Keluarga (MSF) dalam menanggapi pertanyaan CNA.

ROM akan mengirimkan surat nikah kepada pengantin wanita setelah upacara selesai.

Pasangan yang menikah dapat pindah satu sama lain sebelum atau setelah upacara, selama mereka memperbarui kartu identitas mereka untuk mencerminkan tempat tinggal baru mereka dalam 28 hari tinggal bersama, kata MSF.

Baca Juga: Tak Terima Surat Kematian, Kemenlu Ungkap Kronologi Kasus Pelarungan ABK di Kapal Tiongkok

Namun, jika pasangan tersebut bukan dari keluarga yang sama, mereka hanya dapat muncul secara terpisah melalui tautan video selama periode pemutus rantai persebaran Covid-19.

“Sejalan dengan langkah-langkah menjaga jarak yang aman, orang-orang dari rumah tangga yang berbeda tidak boleh berkumpul untuk upacara keagamaan. Proses-proses ini melalui tautan video memungkinkan upacara pernikahan berlangsung dengan aman,” kata MSF.

Proses solemnisasi melalui tautan video diharapkan berlangsung antara 15 dan 30 menit, tergantung pada solemniser dan pasangan.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pemerintah Siap Terapkan Herd Immunity dalam New Normal? Simak Faktanya

Beberapa pemuka agama mungkin memiliki saran dan kata-kata dorongan untuk pasangan. Dalam upacara sipil, beberapa pasangan mungkin ingin bersumpah satu sama lain, kata MSF.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x